Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Giling Tebu 2023 Dimulai, Bapanas Optimistis Sektor Gula Nasional Tahun ini Lebih Baik

Kompas.com - 07/05/2023, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkapkan, musim giling tebu tahun 2023 mulai berjalan pada Mei ini. Momentum ini sangat penting untuk menentukan pencapaian produksi gula nasional pada tahun 2023.

Arief juga mengatakan, capaian rendemen pada musim giling tebu tahun ini ditargetkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

"Hari ini kita memulai giling pertama di PG Krebet Baru Malang. Diharapkan rendemennya lebih tinggi dari tahun lalu dan bisa di atas 8 persen, serta masa gilingnya bisa panjang," ujarnya dalam siaran resminya, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Bapanas: 215.000 Ton Gula Impor Akan Tiba secara Bertahap

Terkait produksi, Arief mengatakan, PG Krebet Baru memiliki kontribusi 5 persen terhadap produksi gula nasional, sehingga pada musim giling 2023 ini pabrik gula milik ID FOOD ini ditargetkan bisa menghasilkan produksi sekitar 130.000-140.000 ton gula konsumsi.

"Pada tahun 2022 produksi gula PG Krebet Baru mencapai 132.000 ton atau 5,05 persen dari produksi nasional, sedangkan rendemennya sebesar 6,67 persen. Saya himbau agar kinerja ini dapat ditingkatkan pada tahun ini," ujarnya.

Sedangkan untuk produksi secara nasional, menurut Arief, rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton, dengan kebutuhan gula nasional di angka 3,4 juta ton setahun.

"Untuk memenuhi kebutuhan nasional sebesar 3,4 juta ton memang masih diperlukan pengadaan dari luar. Namun perlu kita apresiasi bahwa tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu ya g berada di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan swasembada gula," paparnya.

Lebih lanjut Arief juga mengapresiasi Kabupaten Malang sebagai salah satu produsen gula tebu terbesar di Jawa Timur.

Menurut data Kementerian Pertanian, pada tahun 2022 produksi gula di Jawa Timur mencapai 49,55 persen atau sebanyak 1,19 juta ton dari total produksi gula nasional yang berada di angka 2,4 juta ton.

Baca juga: Jelang Lebaran, ID Food Siapkan 127.900 Ton Gula dan 2.460 Ton Daging Sapi

"Seperti kita ketahui pabrik gula di Indonesia 60 persen berada di pulau Jawa, dari jumlah tersebut 73 persennya berada di Jawa Timur. Jadi Jawa Timur ini sangat spesial karena merupakan produsen gula konsumsi terbesar di Indonesia," ujarnya.

Terkait upaya penguatan tata kelola gula nasional, Arief menyampaikan, bahwa saat ini Bapanas bersama seluruh stakeholder gula Nasional tengah melakukan review Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP), langkah tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan harga di hulu dan di hilir sesuai struktur ongkos produksi saat ini, sehingga memberikan keuntungan yang wajar di semua lini.

"Langkah ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar harga pangan dijaga keseimbangannya, sehingga agar bisa menghasilkan harga yang wajar di tingkat produsen, distributor, dan konsumen," terangnya.

Sementara itu, Direktur Komersial ID FOOD Ardiansyah Chaniago mengatakan, prediksi hasil yang baik pada tahun ini jangan sampai membuat lengah. Ia mengatakan, manajemen serta seluruh pegawai harus tetap fokus mengawal proses giling dari hari pertama sampai akhir.

"Keselamatan proses giling dari hari pertama sampai terakhir harus dijaga. Termasuk pengawalan pencegahan kebakaran karena saat el nino ini rawan. Prioritas adalah keselamatan karyawan serta kerja sama dengan petani untuk menjaga tebunya," kata Arief.

Baca juga: Sempat Disetop, Singapura Siap Buka Keran Impor Babi dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com