Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramalan Warren Buffett: Nasib Bank-bank di AS Bisa Lebih Buruk

Kompas.com - 08/05/2023, 14:36 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com – CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett mempertanyakan kebijakan regulator dalam mengamankan sistem perbankan di Amerika Serikat (AS). Dia meramalkan kondisi perbankan AS bisa lebih buruk dari yang terjadi saat ini.

Buffett mengungkapkan bangkrutnya tiga perbankan yang terjadi sejak Maret 2023, terus membayangi dan memberikan tantangan yang panjang ke depan.

“Situasi di perbankan sangat mirip dengan apa yang selalu terjadi, yaitu ketakutan yang menular. Tapi, terkadang ketakutan itu dibenarkan,” kata Buffett mengutip CNBC, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bank PacWest Terancam Bangkrut, Sahamnya Anjlok Lebih dari 50 Persen

Berkshire Hathaway sudah hampir enam dekade memberikan pinjaman ke sektor perbankan. Pada awal 1990-an, Buffett menjabat sebagai CEO Salomon Brothers, membantu merehabilitasi reputasi buruk perusahaan-perusahaan di Wall Street.

Baru-baru ini, dia menyuntikkan 5 miliar dollar AS ke Goldman Sachs, dan pada tahun 2008 dia menyuntikkan 5 miliar dollar AS ke Bank of America. Di tahun 2011, ia membantu menstabilkan dua perusahaan tersebut.

Di sisi lain, Berkshire tetap siap dengan kepemilikan kas perusahaan untuk kembali melakukan apa yang dibutuhkan saat ini.

Baca juga: Mantan CEO Mastercard Ajay Banga Jadi Presiden Bank Dunia


“Kami menyiapkan kas perusahaan untuk bertindak lagi, jika situasi membutuhkannya. Kami ingin berada di sana jika sistem perbankan untuk sementara terhenti,” kata Buffett.

Buffett menilai masalah yang sebenarnya adalah masyarakat tidak memahami bahwa simpanan bank mereka aman, termasuk yang tidak diasuransikan.

Dia juga menekankan bahwa regulator tidak akan pernah mengizinkan deposan kehilangan satu dolar pun di bank AS, bahkan jika mereka tidak membuat jaminan itu secara eksplisit.

Baca juga: Penyelamatan First Republic Bank Bikin Senator AS Khawatir

Menurut Buffett, ketakutan orang Amerika adalah kehilangan tabungan dengan adanya kemudahan mobile banking. Buffett bilang, dia menyimpan dana pribadinya di lembaga lokal, dan tidak khawatir meski melebihi ambang batas cakupan FDIC.

Buffett juga berbicara terkait dengan runtuhnya beberapa perusahaan perbankan akhir-akhir ini. Menurutnya, beberapa eksekutif bank mungkin telah menjual saham perusahaan karena mereka tahu masalah sedang terjadi.

Misalnya, First Republic yang disita dan dijual ke JPMorgan Chase setelah menjual hipotek jumbo pelanggannya dengan harga rendah.

“Jika kamu menjalankan bank dan mengacaukannya, dan kamu masih menjadi orang kaya, itu bukan pelajaran yang baik untuk diajarkan kepada orang-orang,” katanya.

Baca juga: Krisis Perbankan AS, Morgan Stanley Bakal PHK 3.000 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com