Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Arus Balik Deindustrialisasi Dini

Kompas.com - 30/05/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di Indonesia, deindustrialisasi dini terjadi pada tingkat pendapatan per kapita yang lebih rendah dibanding Korea Selatan dan Jepang.

Korea Selatan mengalami deindustrialisasi saat GDP per kapita mencapai 8.000 dollar AS, sementara di Jepang terjadi pada kisaran 18.000 dollar AS.

Sedangkan di Indonesia, deindustrialisasi dimulai sekitar tahun 2000-an pada tingkat pendapatan per kapita yang jauh lebih rendah, sekitar 2.000 dollar AS.

Oleh karena itu, Indonesia mengalami deindustrialisasi relatif lebih cepat pada tingkat pendapatan per kapita yang lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan dan Jepang. Ini menunjukkan deindustrialisasi dini Indonesia sudah terjadi sejak lama.

Terlebih, kontribusi sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, meski masih menjadi penopang utama perekonomian.

Menurut data BPS, tahun 2020 sektor manufaktur masih berkontribusi sebesar 19,88 persen, kemudian terus mengalami penurunan pada 2021 menjadi 19,25 persen, dan kembali menurun pada 2022 menjadi 18,34 persen.

Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur terhadap PDB Indonesia dari 2010 hingga 2022 juga menunjukkan tren penurunan yang cukup konsisten.

Selama periode tersebut, proporsi tersebut turun dari 22,04 persen pada 2010 menjadi 20,47 persen pada 2022, dengan penurunan rata-rata sebesar 1,57 persen. Ini mengindikasikan bahwa peran sektor manufaktur terus menyusut.

Selain itu, proporsi tenaga kerja sektor industri manufaktur di Indonesia mengalami fluktuasi beberapa tahun terakhir. Pada 2015, proporsi tersebut sebesar 13,53 persen, sedikit menurun menjadi 13,41 persen pada 2016.

Namun, terjadi peningkatan signifikan pada 2017 mencapai 14,51 persen, dan terus meningkat hingga mencapai 14,91 persen pada 2019.

Pada 2020, terjadi penurunan drastis menjadi 13,61 persen. Meski pada 2022 terlihat sedikit pemulihan dengan proporsi 14,17 persen, namun angka tersebut masih jauh dari sebelum pandemi.

Sementara itu, proporsi tenaga kerja sektor jasa menunjukkan tren yang berbeda dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2013, proporsi tersebut sebesar 47,8 persen dan secara konsisten meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 51,4 persen pada 2022, pertumbuhan rata-rata proporsi tenaga kerja sektor jasa sekitar 0,84 persen per tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa menjadi kian dominan dalam menciptakan peluang kerja dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Peningkatan proporsi tenaga kerja sektor jasa dan penurunan proporsi tenaga kerja sektor manufaktur mengindikasikan adanya perubahan dalam komposisi tenaga kerja di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com