JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menepis kegagalan pemerintah terhadap pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah pada 2024.
Menurut dia, justru RPJMN yang belum tercapai di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dilanjutkan lagi kepada kepemimpinan berikutnya.
"Jadi ada banyak indikator yang disiapkan Bappenas yang apa saja kita bisa capai dan mana saja yang menjadi homework (pekerjaan rumah) ke depan yang harus dilanjutkan," katanya ditemui di Jakarta pada Senin (5/6/2023) malam.
"Bukan berarti gagal, sama sekali tidak. Kita tidak bicara soal gagal. Jangan sampai mengatakan "oh ini tidak bisa dicapai". Pasti ada sesuatu di sana kenapa tidak bisa dilaksanakan," lanjut Suharso.
Baca juga: Bappenas Beberkan Target Pembangunan Jokowi yang Terancam Tak Tercapai
Terpenting kata Suharso, arah untuk mencapai program tersebut sudah sesuai. "Jadi sekali lagi bukan kita enggak mampu, yang penting kita berjalan ke arah yang benar enggak gitu. Bappenas ingin mengatakan kita telah berjalan ke arah yang benar. Kita ingin mencapai target sasaran yang sudah kita tetapkan bersama dan menjadi kesepakatan kita," ujarnya.
Sewaktu mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI Senin kemarin, dirinya memaparkan banyak program Jokowi yang berhasil dicapai.
"Di bidang-bidang lain ada juga yang bisa kita capai. Tadi saya juga bicara misalnya jalan tingkat kabupaten/kota, jalan di tingkat provinsi. Saya juga bicara mengenai soal air minum yang bisa kita capai sampai di tingkat mana, kemudian sampah gitu," jelas Suharso.
Baca juga: Bappenas Sebut Tingkat Kemiskinan di 16 Provinsi Masih Relatif Tinggi
Namun, Suharso tidak menampik ada beberapa program RPJMN yang kemungkinan tidak tercapai pada tahun depan, seperti stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Kemudian mengenai kemiskinan ekstrem, sebenarnya kalau kita hitung dengan angka 1,9 dollar AS presising power priority, mudah-mudahan kita bisa mendekati nol pada 2024," harapnya.
Sebelumnya di rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Suharso menyebutkan 10 indikator RPJMN 2024 berisiko tidak tercapai.
Adapun kesepuluh indikator tersebut yaitu imunisasi, stunting, wasting, tuberkulosis, eliminasi malaria, kusta, jumlah perokok anak-anak, obesitas, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan puskesmas.
Baca juga: Kepala Bappenas: Pendapatan RI Bakal Disalip Vietnam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.