Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Dedolarisasi

Kompas.com - 18/06/2023, 10:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sistem ini berjalan sampai tahun 1971. Karena alasan banyaknya spekulasi dan inflasi, yang membuat stok emas Amerika menipis karena banyak negara mengonversi dollarnya ke komoditas emas setelah melihat Amerika mulai mencetak dollar melebihi cadangan emas yang ada di the Fed (Triffin Dilema), maka Richard Nixon menyuspensi Bretton Wood System, di tahun 1971. Secara riil, sistem tersebut berhenti digunakan tahun 1973.

Apa yang disuspensi? Yang disuspensi adalah convertibilitiy dollar terhadap emas. Alias Dollar diceraikan dari emas agar tidak ada lagi yang berspekulasi dengan menumpuk emas yang membuat dollar jatuh (monetary inflation), lalu ditukar lagi dengan dollar saat harga emas sudah dipuncak.

Artinya, pertama, jumlah dollar beredar tidak akan lagi tergantung pada jumlah cadangan emas yang ada di The Fed.

Kedua, nilai mata uang dollar tidak lagi “fixed” 35 dolar per gram emas, alias nilai dollar akan mengambang sesuai permintaan dan penawaran.

Karena semua mata uang terkait ke dollar dan hanya dollar yang terkait ke emas, maka saat dollar bercerai dengan emas, otomatis semua mata uang juga bercerai dengan emas. Sementara, cadangan devisa negara-negara sudah terlanjur berubah menjadi dollar.

Apa gantinya? Gantinya adalah surat utang. Surat utang, atau bond, atau obligasi negara, adalah underlying pengganti emas. Tidak dibutuhkan lagi emas tambahan untuk mencetak uang tambahan, cukup mencetak surat utang.

Kepercayaan terhadap dollar sempat jatuh tajam setelah keputusan Nixon tersebut. Untuk membangkitkannya lagi, beberapa tahun kemudian Henry Kissinger, berhasil merayu Saudi Arabia untuk membandrol harga minyaknya dengan dollar.

OPEC akan menetapkan minyak yang mereka jual harus dibayar memakai dollar.

Artinya apa? Semua negara membutuhkan minyak. Karena Saudi dan OPEC telah mendapatkan “deal” dengan Amerika, mau tak mau negara yang akan impor minyak harus membayarnya memakai dollar.

Walhasil, kepercayaan terhadap dollar mulai pulih, karena negara-negara akhirnya memilih menahan dollar sebagai cadangan devisa untuk memenuhi kebutuhan impor minyak.

Namun sistem berbasiskan dollar ini sangat menguntungkan Amerika. Amerika tak peduli berapapun banyak utang yang dibuat karena Amerika pasti mampu membayarnya.

Amerika cq The Fed bisa mencetak dollar kapanpun mereka mau. Just print it.

Sementara Indonesia, misalnya, memungut utang dalam bentuk dollar atau membayar impor memakai dollar, tapi untuk mendapatkan dollar, Indonesia harus melakukan ekspor dulu atau menarik utang dari IMF jika devisa habis, karena Bank Indonesia hanya boleh mencetak rupiah, bukan dollar.

Lantas dagaimana kalau sistem ini diganti dengan Yuan? Maka China akan diuntungkan seperti Amerika hari ini.

Jalan satu-satunya adalah kembali ke ide Keynes semula, mata uang baru, yang tidak berasal dari negara mana pun. Seperti emas tadi, tapi bentuknya uang.

Nah, di sinilah konteksnya mengapa negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) berniat membuat mata uang baru pengganti dollar.

Tapi itu bukanlah hal baru. Zona Eropa dengan Euro adalah yang pertama.

Apa risikonya bagi Amerika? Sebagian dollar di reserved bank sentral negara lain akan berkurang. Negara-negara anggota BRICS akan mengurangi penggunaan dollar, berganti ke mata uang bersama yang baru atau ke safe heaven lain seperti emas dan sejenisnya.

Jadi, sekian persen jumlah dollar dunia diperkirakan akan pulang kampung ke Amerika di satu sisi dan negara-negara lain akan membuang atau kurang tertarik lagi membeli surat utang Amerika di sisi lain. They will dump the dollar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com