Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Sopir Bus Pilih Hilangkan Nyawa Penumpang Mobil, Kemenhub Minta Perusahaan Beri Sanksi Tegas

Kompas.com - 26/06/2023, 16:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan sopir bus mengatakan kalimat lebih baik menghilangkan satu nyawa mobil penumpang daripada nyawa penumpang yang ada di dalam bus.

Pernyataan tersebut sontak memantik amarah warganet yang menontonnya lantaran sopir bus terkesan menyepelekan nyawa pengendara lain di jalan.

Dalam cuplikan video yang beredar, sopir bus berkata demikian setelah ditegur oleh penumpang mobil yang kendaraannya dipepet oleh bus tersebut.

"Hati2 kalo di jalan mobil kamu dipepet bus. Karena motto mereka supir bus said: lebih baik hilang 1 nyawa mobil pribadi," tulis narasi yang ada di video berdurasi 12 detik itu.

Namun tidak jelas kapan dan dimana kejadian ini terjadi.

Berdasarkan keterangan warganet yang mengomentari video ini, pendapat yang dilontarkan sopir bus itu lazim di kalangan sopir bus dan truk atau tronton.

Baca juga: Viral Video Petugas Turunkan Penumpang karena Anak Menangis, KCI: Justru Sang Ibu yang Minta Turun

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengecam pernyataan sopir bus tersebut karena menurutnya keselamatan di jalan merupakan hak setiap pengguna jalan.

"Itu pendapat yang salah, keselamatan di jalan milik semua," ujar Hendro kepada Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Oleh karenanya, Hendro meminta pemilik perusahaan bus untuk memberikan sanksi kepada para pengemudi yang menyepelekan keselamatan saat mengemudi.

Pasalnya, jika pengemudi bus bersikap dan berpendapat tidak baik seperti sopir bus tersebut, maka dapat merusak reputasi perusahaan dan membahayakan pengemudi lain di jalan.

"Saya minta ke pada pemilik perusahaan agar melakukan pembinaan secara rutin kepada para pengemudinya tentang pentingnya keselamatan bagi semua pengguna jalan dan memberikan sanksi yang tegas kepada para pengemudinya," tegasnya.

Baca juga: Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA, Bea Cukai Buka Suara

 


Dia juga mengimbau para pengemudi bus lainnya untuk mengutamakan keselamatan saat melakukan tugas. "Bagi para pengemudi bekerja dengan mengutamakan keselamatan di jalan," kata dia.

Dia juga mengimbau masyarakat sebagai konsumen untuk lebih cermat dalam memilih penyedia layanan bus agar selamat selama perjalanan.

"Saya mengimbau pada masyarakat gunakan bus yang tingkat keselamatannya tinggi," ucapnya.

Baca juga: Viral Tiket Kereta Mudik Ludes tapi Banyak Bangku Kosong, KAI: Kami Jual secara Transparan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com