Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Pinjol Konsumtif, Sebaiknya untuk Apa?

Kompas.com - 14/07/2023, 14:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diharapkan dapat menggunakan fasilitas pinjaman dari fintech peer-to-peer lending atau pinjaman online (pinjol) dengan bijaksana. Khusus untuk pinjaman konsumtif, masyarakat dapat menggunakannya untuk kebutuhan jumlah kecil dengan waktu pemenuhan yang relatif singkat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan, pada dasarnya pinjol konsumtif biasanya berjumlah kecil dan digunakan untuk kebutuhan mendesak berkaitan dengan waktu pemenuhannya.

"(Sektor) konsumtif biasanya digunakan untuk bridging-bridging, misalnya mau beli tiket pesawat tanggal 27, tapi baru gajian tanggal 25. Saat gajian nanti tiketnya sudah mahal. Padahal tanggal 5 bisa beli dengan harga yang ekonomis. Pinjam saja di fintech nanti pas gajian dibayar," ujar dia saat ditemui di acara peluncuran riset Studi Pasar dan Advokasi UMKM di Indonesia, Jumat (14/7/2023).

Selain untuk memenuhi kebutuhan semacam itu, masyarakat juga dapat menggunakan layanan pinjaman online (pinjol) untuk kebutuhan seperti biaya pendidikan, kesehatan, atau saat terjadi bencana.

Baca juga: OJK Catat 33 Pinjol dan 8 Leasing Belum Penuhi Aturan Ketentuan Modal Minimum

"Itu untuk yang konsumtif murni, atau bisa juga untuk beli barang elektronik, tetapi yang produktif yang membantu pekerjaan dan mendukung," imbuh dia.

Di sisi lain, pria yang karib disapa Kus itu menjelaskan, berdasarkan beberapa riset, ditemukan sebanyak 35 persen masyarakat yang meminjam pada layanan konsumtif sebenarnya juga digunakan untuk kegiatan produktif.

Pilihan tersebut banyak tempuh lantaran pinjaman produktif biasanya membutuhkan proses persetujuan yang relatif lebih lama. Sedangkan fintech sendiri memungkinkan memangkas proses itu dan menyediakan dana dalam waktu singkat.

"Misal butuh uang Rp 3 juta. Dari semua platform keuangan yang ada mau pilih yang mana opsinya, bank? Mungkin tidak hari ini apply langsung cair? Fintech (lending) kelebihannya di sana," ujar dia.

Baca juga: OJK Sebut Ada Tren Masyarakat Sengaja Pinjam Dana ke Pinjol Ilegal

Kus terus menekankan pentingnya edukasi literasi dan inklusi keuangan di masyarakat Indonesia. Masyarakat perlu tahu, pada dasarnya pinjaman bukan pemberian, tetapi sebuah bentuk dukungan atas sebuah kebutuhan.

Dalam hal fintech lending, pinjaman dapat diartikan sebagai bentuk solidaritas karena uang yang dipinjamkan dapat berasal dari pemberi pinjaman (lender) yang juga mengharapkan imbal hasil dari layanan pinjaman yang diberikan.

"Jadi bijak dan tahu aturannya, kalau punya pendapatan yang dipakai cicilan itu hanya 30 persen. Lebih rendah bagus," tandas dia.

Baca juga: Daftar 102 Pinjol Legal yang Kantongi Izin OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com