Kala Mal Blok M Plaza Bangkit dari "Mati Suri", Usai Terkoneksi MRT...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan MRT Jakarta telah berdampak positif bagi pusat perbelanjaan Blok M Plaza. Kini mal yang berada di bilangan Jakarta Selatan itu nampak hidup kembali setelah sempat meredup seolah "mati suri" sejak 2017.

Melalui pembangunan MRT Jakarta yang mangadopsi konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD), Stasiun MRT Blok M BCA pun terhubung langsung dengan Blok M Plaza.

Akses yang terhubung itu membuat masyarakat tertarik untuk singgah di Blok M Plaza mulai sekadar menikmati kuliner hingga menonton film.

Pesona mal yang menjadi primadona di tahun 1990-an hingga 2000-an itu sempat meredup seiring bermunculannya mal-mal baru di Jakarta. Sejak 2017, tenant-tenant yang terisi di Blok M plaza semakin berkurang seiring menurunnya tingkat kunjungan ke mal tersebut.

Baca juga: Hubungkan Akses MRT, LRT, dan KRL, JPM Dukuh Atas Ditarget Rampung 31 Juli 2023

Namun, dengan mulai beroperasinya MRT Jakarta pada Maret 2019, Blok M Plaza mulai menunjukkan pesonanya lagi. Meski sempat terimbas pandemi Covid-19, kini tingkat kunjungan Blok M Plaza semakin melonjak seiring berakhirnya masa pandemi.

Pertokoan di mal ini pun nampak penuh, terisi oleh tenant yang berjualan pakaian, sepatu hingga jam tangan mewah. Lalu ada tenant kuliner, area bermain, bioskop, salon hingga klinik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Sabtu (22/7/2023) malam, pengunjung Blok M Plaza pada akhir pekan nampak sangat ramai. Pengunjung berdatangan dari sekadar menikmati kuliner, berbelanja, menikmati wahana bermain, hingga menonfon film bioskop.

Baca juga: Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Menurut Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) Ferdiansyah Roestam, salah satu keberhasilan dari penerapan konsep TOD memang tercermin dari Blok M Plaza yang kembali hidup. Mal dengan 8 lantai itu sebagian besar tenant-nya telah terisi.

"Blok M Plaza ini begitu tersambung dengan MRT, secara organik ternyata juga melakukan revitalisasi, trafik (kunjungan) terjadi," ujarnya dalam diskusi di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, dikutip Minggu (23/7/2023).

"Kalau kita lihat sekarang ke Blok M Plaza, mereka banyak sekali melakukan renovasi kembali atas mal itu, dan tenancy ratio (tingkat penyewaan) juga berbeda sekarang," tambah Ferdiansyah.

Baca juga: Mal Berjuang Melawan Sepi

KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY Kondisi mal Blok M Plaza pada Sabtu (22/7/2023), yang nampak tenant-tenantnya terisi penuh usai aksesnya terhubung dengan stasiun MRT Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Departemen Transit Oriented Development (TOD) Business Generation MRT Jakarta, Raihan Kusuma mengungkapkan, kawasan Blok M memang dirancang untuk aktivitasnya berkonsentrasi pada ekonomi kreatif.

Dengan demikian, kawasan Blok M menjadi salah satu pusat pertemuan bagi masyarakat Jakarta yang dilengkapi moda transportasi yang terhubung dengan mal dan taman kota.

"Blok M ini jadi salah satu fokus utama dari pengembangan TOD MRT karena sudah ada ketentuan konsepnya. Blok M Plaza yang tadinya sudah mati oub, sekarang jadi salah satu pusat destinasi utama untuk meeting point orang-orang buat makan siang, atau juga meeting (rapat) di dekat stasiun MRT," paparnya dalam diskusi di kantor MRT Jakarta pada Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?