Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Menurun, Industri Pengolahan Tetap Ekspansif dan Sumbang Pajak Tertinggi bagi Negara

Kompas.com - 26/07/2023, 15:30 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Febri menambahkan, kondisi PMI manufaktur dunia pada Januari-Agustus 2022 berada pada posisi ekspansif, tetapi kontraktif dengan rata-rata di angka 49 pada September 2022-Juni 2023. 

Baca juga: Kemenperin: Ekspor Industri Manufaktur Turun akibat Gejolak Ekonomi Global

“Namun demikian, PMI manufaktur Indonesia dan negara Asia Tenggara masih lebih baik dibandingkan PMI manufaktur dunia, dengan rata-rata di atas 50,” jelasnya. 

Investasi di sektor manufaktur 

Pemerintah Indonesia terus berupaya mengejar peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri. 

Berdasarkan data United Union Statistics Economics, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara di dunia dengan kontribusi sektor manufaktur tertinggi terhadap output global.

Dalam hal ini, Kemenperin menjalankan kebijakan industrialisasi berbasis hilirisasi industri, sehingga peningkatan nilai tambah komoditas dapat dioptimalkan di dalam negeri. 

“Dengan nilai ekspor yang berlipat dibandingkan dengan hanya mengekspor raw material, sektor industri mampu memberikan kontribusi lebih banyak bagi devisa negara,” ujar Febri.

Baca juga: IKI Juni 2023 Meningkat, Kemenperin Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Meningkat

Hal itu seperti yang terlihat dalam nilai investasi di sektor industri manufaktur pada Januari-Juni 2023 (semester I-2023) yang mencapai Rp 270,3 triliun atau naik sekitar 17 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

“Sektor industri juga memberikan multiplier effect pada penerimaan negara, dengan meningkatnya pajak perorangan dari para pekerja industri,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (26/7/2023). 

Peningkatan investasi memberikan dampak positif terhadap hilirisasi di sektor industri, salah satunya dengan meningkatnya jumlah proyek industri di berbagai lokasi di Tanah Air.

Selain itu, kondisi investasi sektor industri pengolahan nonmigas dalam beberapa tahun mengalami kenaikan cukup signifikan. 

Hal tersebut menunjukan investor optimistis dan percaya dengan kondisi sektor industri di Indonesia.

Meningkatnya investasi juga menciptakan semakin banyak lapangan kerja baru yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. 

Baca juga: Industri Tekstil Kontraksi, Kemenperin: Imbas Inflasi AS dan Eropa, Permintaan Ekspor Turun

Pada Agustus 2022, tenaga kerja di sektor industri tercatat sebanyak 19,11 juta orang atau mencakup 14,13 persen dari total keseluruhan tenaga kerja. 

Jumlah tersebut melampaui angka tenaga kerja sektor industri sebelum pandemi Covid-19 atau 18,87 juta orang pada 2019. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com