"Permintaan nata de coco paling tinggi biasanya terjadi pada bulan Ramadhan sampai pelaksanaan hari raya Idul Fitrinya, serta pada hari-hari besar lainnya.
Permintaan kian meningkat, untuk memenuhi permintaan pasar ke luar kota membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung agar kapasitas produksi dapat tercukupi," jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menyebutkan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, memiliki lahan kelapa dalam yang menghasilkan (TM) seluas 226.037 hektar (ha).
Lahan tersebut memproduksi sebanyak 263.732 ton kopra atau setara dengan lebih kurang 1,5 miliar butir kelapa per tahun.
Jika volume air kelapa dalam yang sudah masak fisiologis sekitar 300 ml per butir, air kelapa yang dihasilkan akan sebanyak 473,4 juta liter per tahun.
Data itu menyimpulkan bahwa bahwa bahan baku kelapa sangat melimpah karena kompetitor utama hanyalah kelapa segar.
Sementara itu, hasil pengamatan menyebutkan, masih jarang orang berjualan kelapa segar di wilayah Sumatera, khususnya di Kabupaten Inhil.
Sebab, hampir semua petani di lahan kebun atau pekarangan memiliki tanaman kelapa. Hal ini membuat potensi usaha bisnis olahan kelapa cukup besar.
Kementan melalui Ditjen Perkebunan pun berupaya membina, mendorong, dan mendukung pelaku usaha perkebunan agar terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi produk turunan kelapa.
Tujuannya adalah membuat produk kelapa makin kreatif, inovatif, bernilai tambah, berdaya saing, serta memiliki akses pasar global yang luas.
Baca juga: Petani Kelapa Sawit Bisa Transaksi Tandan Buah Segar lewat Aplikasi
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alamsyah menyampaikan, sesuai tugas pokok dan fungsi Kementan, khususnya Ditjen Perkebunan, setiap tahun pihaknya mengalokasikan tidak kurang dari 500 ha peremajaan kelapa dalam di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
“Peremajaan itu dilakukan untuk menggantikan tanaman tua rusak atau tidak produktif,” terangnya.
Dengan begitu, ketersediaan bahan baku untuk hilirisasi kelapa di Indragiri Hilir terus melimpah dan bisa mensuplai wilayah lain.
Sekretaris Ditjen Perkebunan Heru Tri Widarto mengatakan, pihaknya mendukung upaya Bappenas mendorong mempercepat kegiatan hilirisasi kelapa di beberapa wilayah sentra produksi sesuai amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Heru menyebutkan, pada tahun 2023, Ditjen Perkebunan mengalokasikan kegiatan perluasan sebesar 100 ha dan peremajaan seluas 1.100 ha dengan paket bantuan benih unggul sebanyak total 121.000 batang, serta saprodi pendukung lainnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Kementan Optimistis Pengembangan Agro Eduwisata di Cianjur Berdampak Positif