Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Cetakan Sarung Tangan RI Bidik Pasar India dan China

Kompas.com - 31/07/2023, 16:56 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) memperluas pangsa pasar ke negara lain seperti India dan China. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan bisnis saat memasuki masa normal pasca-pandemi Covid-19.

"Memasuki masa normal di luar pandemi perseroan tidak berdiam diri tanpa melakukan inovasi," kata Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Gohdalam siaran pernya, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Mentan: Awal Agustus Ini Kita Mulai Ekspor Bawang Merah

Selain itu, MARK juga membuat produk cetakan sarung tangan hemat energi dan memasang solar panel sebagai pengganti energi listrik serta jauh lebih hemat.

Saat ini, MARK memiliki market share 50 persen dari penjualan cetakan sarung tangan nitril dan latex di seluruh dunia.

Mark Dynamics Indonesia mengaku terus menggenjot penjualannya sekaligus memperhatikan tata kelola perusahaan yang berstandar internasional.

Baca juga: Ini Kisah 2 UMKM yang Berhasil Tingkatkan Omzet dan Masuk Pasar Ekspor

Kinerja kuartal II-2023

Berdsasarkan kinerja keuangan (tidak diaudit) pada kuartal II-2023. Mark mencatatkan kenaikan penjualan bersih dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi sebesar Rp 132,6 miliar.

Pencapaian kinerja tersebut menjaga margin laba bersih 11,4 persen atau sebesar Rp 34 miliar.

Total penjualan MARK semester pertama 2023 mencapai Rp 263 miliar, atau turun sebesar 58,2 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 628 miliar.

Baca juga: Tempatkan Devisa Hasil Ekspor di Dalam Negeri, Pengusaha Dapat Insentif Diskon Pajak

Hal itu dinilai wajar karena tahun lalu masih terdorong akibat kebutuhan dunia yang tinggi akan sarung akibat covid-19. Bahkan penjualan semester I-2022 merupakan yang tertinggi semenjak perusahaan IPO di 2017.

Titik balik penjualan MARK di prediksi akan lebih tinggi di semester II-2023. Salah satu faktor positif adalah oversupply sarung tangan global akibat overproduksi di awal pandemi Covid-19 3 tahun lalu sudah mulai mendekati masa expired, sehingga produsen sarung tangan harus memproduksi sarung tangan yang baru lagi.

Hal tersebut memberikan sentimen positif terhadap MARK sebagai supplier utama cetakan sarung tangan dunia.

Baca juga: Ini Kisah 2 UMKM yang Berhasil Tingkatkan Omzet dan Masuk Pasar Ekspor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com