Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah Berpotensi Melonjak Imbas Pajak Ekspor India

Kompas.com - 23/08/2023, 09:02 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - India mulai mengenakan pajak ekspor bawang merah sebesar 40 persen karena tingginya harga sayuran dalam negeri.

Para analis beranggapan, hal tersebut akan berdampak pada harga bawang merah global dan importir besar.

Pajak bawang merah India tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan domestik dan "mendinginkan" inflasi. Kebijakan ini akan berlaku sampai akhir 2023.

Baca juga: Sebanyak 90 Persen Pasokan Bawang Merah di Lampung Ternyata dari Luar Provinsi

Sebagai gambaran, harga bawang merah di India telah tumbuh 20 persen secara tahunan.

Direktur penelitian di CRISIL Market Intelligence and Analytics Pushan Sharma mengatakan, curah hujan yang tinggi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga.

“Curah hujan yang tinggi pada bulan Juli 2023 di daerah penghasil utama Maharashtra dan Karnataka menyebabkan kerusakan pada tanaman bawang yang disimpan,” kata dia dikutip dari CNBC, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Indonesia Ekspor 96 Ton Bawang Merah ke Thailand

Sementara itu, angka inflasi India pada Juli 2023 mencapai level tertinggi dalam 15 bulan sebesar 7,44 persen secara tahunan dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar inflasi disebabkan oleh lonjakan biaya makanan dalam negeri.

Padahal pada April 2023, harga bawang turun 32,2 persen secara tahunan karena kelebihan pasokan akibat pematangan tanaman lebih awal.

Namun kini negara Asia Selatan itu sedang bergelut dengan harga sayur, buah, dan biji-bijian yang tinggi.

Baca juga: Pangan Hari Ini, Harga Daging Sapi dan Bawang Merah di Jakarta Naik

Harga tomat di India sebelumnya melonjak lebih dari 300 persen akibat cuaca buruk. Pemerintah India pada Juli 2023 juga melarang ekspor beras putih non-basmati dalam upaya untuk memastikan pasokan dalam negeri yang cukup.

Data yang dimiliki CRISIL menemukan, India adalah eksportir bawang merah terbesar di dunia, dan menyumbang lebih dari 12 persen perdagangan global.

Harga bawang merah global kemungkinan akan mendapat isyarat harga yang positif karena keputusan India,” imbuh Sharma.

Baca juga: Mentan: Awal Agustus Ini Kita Mulai Ekspor Bawang Merah

Sementara itu, Direktur regional Asia di perusahaan pertanian International Potato Center (CIP) Samarendu Mohanty menuturkan, pemerintah ingin mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan yang cukup untuk pasar domestik.

"Musim hujan yang terlambat juga berdampak pada tanaman bawang merah saat ini,” ucap dia.

Ia menjabarkan, Bangladesh, Malaysia, Sri Lanka, dan sebagian Timur Tengah sangat bergantung pada bawang merah India.

"Pajak akan menaikkan harga bawang di negara-negara tersebut," tandas dia.

Baca juga: BPS Ungkap Alasan Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com