Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus Datangkan 1 Unit Pesawat A400M Pesanan Kemenhan RI pada 2026

Kompas.com - 07/09/2023, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Airbus akan mengirimkan 1 unit pesawat Airbus A400M pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI pada 2026. Adapun total pesawat A400M yang dipesan sebanyak 2 unit dan tambahan 4 unit.

Secara rinci, pemesanan 2 unit pesawat A400M diteken pada 2021 di sela acara Dubai Airshow 2021. Kontrak pemesanan ini mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap.

Kemudian pada kesempatan yang sama juga ditandatangani Letter of Intent (LoI) untuk akuisisi 4 unit di masa mendatang. Sehingga total pesawat Airbus A400M yang dipesan sebanyak 6 unit.

Baca juga: Airbus Bakal Rilis Pesawat Berbahan Bakar Hidrogen pada 2035

Airbus President Asia-Pacific Anand Stanley di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Airbus President Asia-Pacific Anand Stanley di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

"Pada tahun 2021 Indonesia memesan 2 pesawat ini dengan opsi 4 pesawat lagi. Jadi 2 ditambah 4. Dua pesawat yang dipesan, 4 pesawat dalam bentuk opsi. Pesawat pertama dari 2 pesawat tersebut akan datang pada tahun 2026," ujar Airbus President Asia-Pacific Anand Stanley di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Kemenhan memesan 6 unit pesawat Airbus A400M ini untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dalam konfigurasi multirole tanker dan transport.

Pasalnya, pemerintah menilai Airbus A400M merupakan pesawat multi-peran yang dapat meningkatkan kemampuan taktis udara ke udara TNI AU.

Stanley menyebut, pesawat Airbus A400M ini merupakan salah satu pesawat tercanggih dan berkemampuan tinggi di dunia dan TNI akan menjadi operator pesawat Airbus A400M kesepuluh di dunia.

Baca juga: Kehadiran Airbus A380, Pesawat Terbesar Dunia, Dongkrak Kunjungan Turis Asing ke Indonesia

"Versi yang dipesan TNI di Indonesia ini akan menjadi pesawat tanker multi-peran dan pesawat angkut. Dan pesawat ini dapat digunakan untuk transportasi pasukan, pencarian dan penyelamatan, pengisian bahan bakar pesawat lain," ucap Stanley. 

Selain itu, imbuh dia, pesawat ini dapat melakukan operasi taktis. Pihaknya sangat menantikan pesawat tanker ini datang dan mendukung Indonesia dalam waktu dekat.

Mengutip laman Kemenhan RI, pesawat Airbus A400M ini akan memainkan peran kunci dalam misi utama lainnya termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat.

Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi aset nasional dan berperan penting untuk misi bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Baca juga: Belum Ada yang Beli, Pesawat Airbus A220 Tak Dilirik Maskapai RI?

Pesawat ini pernah beberapa kali dipamerkan oleh Airbus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, yaitu pada Maret 2017, dan Agustus 2018.

Adapun pesawat A400M milik AU Perancis juga pernah dipakai utuk mengirim bantuan ke Lombok saat dilanda gempa bumi pada Agustus 2018 dan milik AU Malaysia pada gempa dan tsunami di Palu pada Oktober 2018.

A400M mampu diandalkan untuk pengangkutan taktis dan pengiriman personel dan barang untuk pendaratan di berbagai medan. Untuk pengangkutan strategis, A400M dapat mengangkut barang-barang dan alat logistik yang berat dan berdimensi lebar. Ruang angkut maksimal pesawat ini dapat menampung beban hingga 37 ton.

A400M adalah airlifter besar pertama yang mampu mengangkut beban berat seperti truk bahan bakar berkapasitas 80 ton dan ekskavator.

Baca juga: Airbus A220-300 Masuk Pasar Indonesia, Seperti Apa Spesifikasinya?

Selain itu, pesawat ini mampu mengangkut 116 personel dengan peralatan lengkap siap tempur, dan juga mampu mengangkut Patriot Launcher dan Hemtt Truck, 9 Palet Military beserta 54 personel sekaligus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com