MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Mandiri Spending Index (MSI) menemukan dari sisi konsumsi, masyarakat Indonesia disebut hobi jajan dan jalan-jalan alias liburan.
Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menjelaskan, lebih dari 40 persen pengeluaran masyarakat dialokasikan ke restoran dan supermarket. Sementara, sebanyak 9 persen dibelanjakan untuk perjalanan.
"Sepanjang tidak ada gangguan mobilitas memang saya tidak khawatir (pertumbuhan ekonomi) akan turun di bawah 5 persen," ujar Andry di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Wacana Liburan Akhir Tahun Butuh Perencanaan Keuangan yang Baik
Ia menambahkan, meskipun demikian inflasi terbilang masih terjaga. Bank Indonesia (BI) sendiri mencatat inflasi sampai Agustus 2023 sebesar 3,27 persen.
Hal tersebut, menurut Asmoro dapat terjadi lantaran pemerintah mampu menjaga harga bahan pangan.
"Kalau dilihat memang masih ada inflasinya, tapi jauh lebih rendah," imbuh dia.
Selain harga pangan, adanya infrastruktur seperti jalan tol juga disebut dapat menekan ongkos logistik yang berdampak pada inflasi. Di sisi lain, teknologi juga membuat rata-rata belanja masyarakat naik.
Baca juga: Segera Tekan Kenaikan Harga Beras agar Tak Terjadi Inflasi Tinggi
"Itu yang menjaga inflasi di tengah kenaikan permintaan," ujar Andry.
Meskipun begitu, Andry bilang, pertumbuhan permintaan masyarakat belum agresif. Malahan, masih banyak sektor yang memiliki potensi untuk didorong pengeluarannya.
Sebagai contoh, masyarakat menengah ke bawah banyak yang masih perlu dibantu pemerintah melalui subsidi. Sedangkan, masyarakat kelas menengah ke atas juga masih perlu didorong untuk membelanjakan uangnya di Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.