Kenaikan anggaran subsidi secara signifikan disebut Huda baru bisa dilakukan ketika negara tengah mengalami krisis.
Baca juga: Anggaran Subsidi Energi Tahun Depan Naik Jadi Rp 189,10 Triilun
"Tapi kalau sekarang ini apakah layak atau enggak, soal subsidi energi?" ujarnya.
Selain pembengkakan anggaran, janji manis yang disampaikan oleh elit politik berpotensi membuat anggaran negara menjadi kontra produktif. Janji manis yang dimaksud Huda ialah terkait pemberian makanan gratis kepada pelajar di sekolah.
Apabila seluruh pelajar diberikan makanan gratis, tanpa ada pengecualian, maka anggaran tersebut dinilai menjadi tidak produktif.
Apalagi pemerintah juga memiliki anggaran bantuan pangan non tunai untuk keluarga penerima manfaat.
Baca juga: Ada Operasi Pasar dan Bantuan Pangan, Ombudsman: Harga Beras Naik Terus...
"Apakah tepat sasaran atau justru tak tepat sasaran yang akhirnya terjadi akan kontra produktif," tuturnya.
Oleh karenanya, Huda mendorong kepada para elit politik untuk menyampaikan janji yang lebih terukur. Dengan demikian, janji tersebut nantinya dapat direalisasikan apabila bacapres dan bacawapres terpilih.
"Karena publik masih menilai bahwa itu janji semata," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Kuangan Wahyu Utomo mengatakan, memasuki tahun politik menjadi wajar ketika para bacapres dan bacawapres menyampaikan gagasan yang akan diambil.