Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Kompas.com - Diperbarui 28/11/2023, 21:59 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Prinsip pareto adalah salah satu istilah dalam dunia bisnis. Prinsip ini seringkali digunakan sebagai alat analisis dan pengambilan keputusan dalam berbagai konteks.

Apa itu prinsip pareto? 

Prinsip pareto adalah sebuah aturan yang diungkapkan pertama kali oleh seorang ekonom asal Italia bernama Vilfredo Pareto pada awal abad ke-20. 

Singkatnya, prinsip pareto adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa sebagian kecil input bisa menghasilkan sebagian besar output. Nama lain dari prinsip pareto adalah aturan 80/20.

Baca juga: Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), prinsip pareto adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi bekerja dengan menggunakan sistem 80/20. Sehingga prinsip pareto juga kerap disebut prinsip 80/20.

Prinsip pareto menggambarkan distribusi ketidaksetaraan atau ketidakseimbangan dalam berbagai situasi, di mana sebagian kecil elemen atau entitas memiliki dampak atau kontribusi yang jauh lebih besar daripada sebagian besar elemen lainnya.

Dalam bisnis misalnya, seringkali 80 persen pendapatan berasal dari 20 persen pelanggan atau produk yang paling menguntungkan. Demikian pula, 80 persen masalah mungkin disebabkan oleh 20 persen penyebab utama.

Baca juga: Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Contoh lain di dalam aktivitas ekonomi, prinsip pareto dapat digunakan para pemilik retail dengan menjual 20 persen varian produk untuk memperoleh 80 persen hasil dari total penjualan.

Untuk bisa meningkatkan angka penjualan, maka dilakukan pengurutan jenis produk, mulai dari yang paling laris sampai yang kurang diminati.

Manfaat prinsip pareto

Dilansir dari Gramedia.com, berikut beberapa manfaat menggunakan prinsip pareto dalam menjalankan bisnis perusahaan:

1. Meningkatkan produktivitas

Dengan menerapkan prinsip pareto, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas. Prinsip pareta akan membantu perusahaan untuk fokus pada area yang memerlukan sumber daya dan upaya demi mencapai efisiensi.

Artinya, perusahaan hanya perlu fokus pada 20 persen aspek penting. Sehingga bisa memberikan 80 persen hasil yang diharapkan.

Perusahaan yang memahami prinsip pareto, maka mereka akan lebih ketat dalam mengelola sumber daya dan lebih bijak dalam menyingkirkan hal yang tidak penting.

Baca juga: Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi Best Bank for Digital Solution in Indonesia

2. Meningkatkan keuntungan

Keuntungan perusahaan akan semakin meningkat apabila kita bisa fokus pada area yang paling potensial.

Melalui prinsip pareto, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menentukan area bisnis yang digarap. Pemilik usaha juga bisa mengetahui titik yang perlu difokuskan akan mendorong tingkat profitabilitas.

3. Memperluas pemasaran

Salah satu manfaat yang akan dirasakan perusahaan ketika menerapkan prinsip pareto adalah memperluas wilayah pemasaran. Perusahaan juga dapat memaksimalkan strategi yang dimiliki untuk membuat calon konsumen lebih tertarik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com