JAKARTA, KOMPAS.com - Prinsip pareto adalah salah satu istilah dalam dunia bisnis. Prinsip ini seringkali digunakan sebagai alat analisis dan pengambilan keputusan dalam berbagai konteks.
Prinsip pareto adalah sebuah aturan yang diungkapkan pertama kali oleh seorang ekonom asal Italia bernama Vilfredo Pareto pada awal abad ke-20.
Singkatnya, prinsip pareto adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa sebagian kecil input bisa menghasilkan sebagian besar output. Nama lain dari prinsip pareto adalah aturan 80/20.
Baca juga: Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023
Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), prinsip pareto adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi bekerja dengan menggunakan sistem 80/20. Sehingga prinsip pareto juga kerap disebut prinsip 80/20.
Prinsip pareto menggambarkan distribusi ketidaksetaraan atau ketidakseimbangan dalam berbagai situasi, di mana sebagian kecil elemen atau entitas memiliki dampak atau kontribusi yang jauh lebih besar daripada sebagian besar elemen lainnya.
Dalam bisnis misalnya, seringkali 80 persen pendapatan berasal dari 20 persen pelanggan atau produk yang paling menguntungkan. Demikian pula, 80 persen masalah mungkin disebabkan oleh 20 persen penyebab utama.
Baca juga: Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar
Contoh lain di dalam aktivitas ekonomi, prinsip pareto dapat digunakan para pemilik retail dengan menjual 20 persen varian produk untuk memperoleh 80 persen hasil dari total penjualan.
Untuk bisa meningkatkan angka penjualan, maka dilakukan pengurutan jenis produk, mulai dari yang paling laris sampai yang kurang diminati.
Dilansir dari Gramedia.com, berikut beberapa manfaat menggunakan prinsip pareto dalam menjalankan bisnis perusahaan:
Dengan menerapkan prinsip pareto, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas. Prinsip pareta akan membantu perusahaan untuk fokus pada area yang memerlukan sumber daya dan upaya demi mencapai efisiensi.
Artinya, perusahaan hanya perlu fokus pada 20 persen aspek penting. Sehingga bisa memberikan 80 persen hasil yang diharapkan.
Perusahaan yang memahami prinsip pareto, maka mereka akan lebih ketat dalam mengelola sumber daya dan lebih bijak dalam menyingkirkan hal yang tidak penting.
Baca juga: Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi Best Bank for Digital Solution in Indonesia
Keuntungan perusahaan akan semakin meningkat apabila kita bisa fokus pada area yang paling potensial.
Melalui prinsip pareto, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menentukan area bisnis yang digarap. Pemilik usaha juga bisa mengetahui titik yang perlu difokuskan akan mendorong tingkat profitabilitas.
Salah satu manfaat yang akan dirasakan perusahaan ketika menerapkan prinsip pareto adalah memperluas wilayah pemasaran. Perusahaan juga dapat memaksimalkan strategi yang dimiliki untuk membuat calon konsumen lebih tertarik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.