Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC Peringatkan "Bahaya" Kurangnya Investasi di Industri Minyak

Kompas.com - 04/10/2023, 05:53 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Ketua Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau kelompok produsen minyak utama dunia memperingatkan, kurangnya investasi dalam industri minyak dapat menimbulkan bahaya bagi keamanan energi global.

Hal itu juga dapat mengerek harga minyak mentah mencapai 100 dollar AS per barel.

Sekretaris Jenderal OPES Haitham Al Ghais mengatakan, sekurang-kurangnya diperlukan investasi setara 12 triliun dollar AS sampai 2045 dalam industri minyak untuk mencegah lonjakan harga energi.

Ia juga menekankan, kurangnya investasi di sektor minyak akan "berbahaya".

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen ke Level Terendah 3 Minggu

“Dengan kurangnya investasi, kita sebenarnya membahayakan ketahanan energi. Tanpa investasi ini, saya pikir ada kemungkinan besar harga dan volatilitas akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan,” kata dia dikutip dari CNN, Rabu (4/10/2023).

Sebagai gambaran, minyak mentah Brent yang menjadi patokan global mendekati 97 dollar AS per barrel pada perdangangan minggu lalu. Itu adalah level tertinggi sejak November tahun lalu.

Peningkatan harga minyak mentah terutama dipengaruhi oleh perpanjangan pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia.

Baca juga: Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

OPEC sendiri tidak memperkirakan harga akan mencapai 100 dollar AS per barrel, tetapi faktor yang dapat membuat hal itu terjadi memang ada.

"Dengan kurangnya investasi, kita sebenarnya membahayakan keamanan energi. Dunia akan membutuhkan setidaknya 12 triliun dollar AS investasi global untuk industri minyak mulai sekarang hingga tahun 2045," imbuh dia.

Haitham mengungkapkan, pertumbuhan populasi dan ekonomi membuat kebutuhan energi masa depan dunia tidak dapat dipenuhi hanya dengan energi terbarukan, atau mengandalkan hidrogen sebagai sumber energi.

“Kita harus memastikan dunia memiliki energi yang cukup, sumber energi yang stabil, terjangkau, dapat diandalkan, dan tidak terputus-putus,” tandas dia.

Baca juga: Stok Minyak AS Turun, Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com