Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Depan

Kompas.com - 11/10/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024. Hal ini sebagaimana disampaikan IMF dalam laporan World Economic Outlook periode Oktober 2023.

Berdasarkan laporan tersebut, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,9 persen pada tahun depan. Angka tersebut lebih rendah dari 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada Juli lalu.

"Proyeksi tersebut masih berada di bawah rata-rata historis pertumbuhan ekonomi (2000-2019) di level 3,8 persen," tulis IMF, dalam World Economic Outlook, dikutip Rabu (11/10/2023).

IMF menilai, laju pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19 dan perang Rusia dengan Ukraina masih lambat dan tidak merata. Pemicunya ialah dampak berkepanjangan dari lonjakan inflasi.

Baca juga: Menlu: IMF dan Bank Dunia Puji Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Dengan inflasi yang masih belum mencapai target di sejumlah kawasan, bank sentral berbagai negara diyakini tetap mempertahankan suku bunga acuannya yang tinggi. Hal ini kemudian memicu penurunan permintaan di berbagai level.

Jika dilihat berdasarkan perekonomiannya, negara maju diprediksi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari negara berkembang. IMF memprediksi, pertumbuhan ekonomi negara maju hanya mencapai 1,4 persen pada 2024, lebih rendah dari proyeksi tahun 2023 sebesar 1,3 persen.

Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) negara berkembang diproyeksi tumbuh sebesar 4 persen pada 2023 dan 2024. Angka proyeksi pertumbuhan 2024 itu lebih rendah 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya.

Baca juga: Kata Bos IMF, Perekonomian ASEAN ibarat Titik Terang di Cakrawala yang Redup

"(Pemangkasan proyeksi) termbas krisis sektor properti China," tulis IMF.

Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi global dipangkas, IMF justru mengerek proyeksi laju inflasi global. Inflasi global diproyeksi mencapai 6,9 persen pada 2023 dan 5,8 persen pada 2024. Angka tersebut meningkat dari proyeksi sebelumnya, masing-masing sebesar 0,1 persen dan 0,6 persen.

"Inflasi diproyeksi tidak kembali mencapai target sampai 2025 di sebagian besar kasus," tulis IMF.

Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Jadi 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com