Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aftech Sebut "Innovative Credit Scoring" Bisa Perluas Inklusi Keuangan di Indonesia

Kompas.com - 11/10/2023, 22:14 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktur Pemasaran, Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Abynprima Rizki menyatakan, Innovative Credit Scoring (ICS) dapat memperluas inklusi keuangan di Indonesia. 

“ICS (berperan) dalam mengakselerasi masyarakat yang unbanked untuk memperoleh aksesibilitas terhadap kredit, diharapkan mendorong inklusi keuangan dan memperkuat layanan jasa keuangan yang ada saat ini,” kata Abynprima secara virtual, Rabu (11/10/2023).

Abynprima mengungkapkan, dengan masih banyaknya masyarakat yang underbanked atau unbanked, ICS menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk memperoleh akses keuangan, serta meningkatkan kesetaraan masyarakat dalam mengakses sistem keuangan.

Baca juga: Persaingan Bank Digital Makin Ketat, Bank Aladin Fokus Garap Segmen Underbanked dan Unbanked

Melalui ICS, inklusi keuangan dapat ditingkatkan, termasuk mendorong kemudahan akses kredit bagi masyarakat. Ini dapat dilakukan melalui sumber data alternatif, selain dari yang diperoleh melalui rekening bank.

Misalnya, data belanja online, telekomunikasi, hingga data yang didapat dari media sosial. Di sisi lain, ICS dapat mempertimbangkan risiko kredit konsumen, dan mampu menjangkau lebih banyak lagi debitur di berbagai penjuru di tanah air.

Dia menambahkan, di samping kemudahan yang didapat, masyarakat tetap harus memiliki tanggung jawab dalam hal pengelolaan pinjaman, caranya dengan melakukan pembayaran tepat waktu. Hal ini penting karena akan berdampak pada kredit skor di masa depan.

Country Director Tongdun TrustDecision Peter Sugiapranata menambahkan, implementasi data alternatif di ICS diharap dapat mendorong perilaku bertanggung jawab bagi para debitor. Dengan begitu, debitor akan lebih mudah dalam memperoleh pinjaman di masa mendatang.

“Melalui data alternatif, diharapkan bisa membantu masyarakat mendapat pinjaman untuk menjalankan usaha, jika usahanya sudah berjalan, nanti bisa mendapat pinjaman yang lebih besar lagi,” ucap Peter.

“ICS juga bisa membantu melakukan perkiraan kredit seseorang,” tambanya.

Dia berharap layanan ICS ini bisa mendorong inklusi keuangan di Indonesia agar semakin luas, di sisi lain juga memberikan manfaat kepada masyarakat. Di sisi lain, masyarakat diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mengelola pinjaman mereka, untuk menciptakan rekam jejak kredit yang baik.

Baca juga: Kadin, Perbanas dan Aftech Kolaborasi Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com