Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Bos Citilink, Rencana Merger dengan Pelita Air Kemungkinan Berubah

Kompas.com - 03/11/2023, 13:18 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penggabungan atau merger maskapai BUMN, yaitu Citilink Indonesia dan Pelita Air kemungkinan mengalami perubahan.

Terakhir, penggabungan maskapai BUMN ini dilakukan dengan skema merger dimana pesawat dan lisensi penerbangan yang dimiliki Pelita Air dialihkan ke Citilink serta Pelita Air akan menjadi anak usaha Garuda Indonesia.

CEO Citilink Dewa Kadek Rai mengatakan, kedua maskapai tersebut termasuk induk usaha Citilink yakni Garuda Indonesia akan masuk ke dalam holding BUMN Aviasi dan Pariwisata atau InJourney, dan menjadi subholding.

"Maskapai nasional yang dikelola oleh Kementerian BUMN yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air Service dan ini akan terjadi inklusi penggabungannya di dalam wadah holding aviasi yang kita kenal dengan InJourney, akan ada di bawah manajemen InJourney. Dalam InJourney ini ada beberapa subholding itu subholding airport, maskapai penerbangan, dan destinasi," ujarnya saat ditemui di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kemenkeu Sebut InJourney Perlu PMN Rp 1,01 Triliun, Ini Alasannya

Dia melanjutkan, ketiga maskapai BUMN tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda-beda sehingga Kementerian BUMN menilai dengan menjadi subholding InJourney ini ketiganya tetap bisa menggarap segmen pasar masing-masing.

"Jadi tidak harus bergabung antara Citilink dan Pelita totally akhirnya dilebur terus produknya jadi sama, tidak begitu. Jadi masing-masing maskapai ini memiliki segmen pasar yang tersendiri dengan feature full service, medium, dan low cost," ucapnya.

Sementara mengenai rencana pengalihan lisensi penerbangan Pelita Air ke Citilink, dia menyebut, kemungkinan ada perubahan kebijakan sehingga rencana tersebut tidak jadi dilaksanakan karena seluruhnya akan berada di bawah InJourney.

"Barangkali ada perubahan kebijakan setelah terjadi pembicaraan yang cukup serius di pemangku kepentingan. Kemungkinannya tidak jadi, ada perubahan setelah ada diskusi yang cukup banyak antar stakeholder," ungkapnya.

Baca juga: Bos Garuda Indonesia Targetkan Proses Merger Citilink dan Pelita Air Rampung Desember 2023

 


Adapun proses Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air masuk jadi subholding aviasi InJourney ditargetkan selesai akhir tahun ini atau paling lambat Kuartal I 2024.

Dia mengungkapkan, sekarang Kementerian BUMN dan InJourney tengah membahas kepemilikan, ekuitas, dan hal lain yang bersifat fundamental pada ketiga maskapai ini.

"Dari pihak kementerian mengharapkan akhir tahun ini atau kuartal pertama tahun depan sudah clear semua," kata dia.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum dapat memastikan mengenai batalnya rencana merger Citilink dan Pelita Air.

"Masih dalam diskusi, jadi selama belum ada finalisasi kita masih terus menerus buka opsi. Saya belum bisa ngomong apa-apa karena ini masih dibicarakan, masih ada beberapa kemungkinan," tutur Irfan.

Kendati demikian, dia berharap seluruh proses integrasi ketiga maskapai BUMN ini dapat selesai akhir tahun ini.

Baca juga: Update Merger Maskapai BUMN, Wamen Tiko: Pesawat dan Lisensi Pelita Dipindah ke Citilink

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com