Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Pertumbuhan Ekonomi RI di Bawah 5 Persen menurut Ekonom

Kompas.com - 07/11/2023, 16:48 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) nasional tumbuh 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III tahun ini.

Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 lebih lambat dibanding dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan.

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat karena didorong oleh tiga hal.

Baca juga: Tren Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen Berakhir?

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.SHUTTERSTOCK/NUMBER1411 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Pertama adalah perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang melambat dari 5,22 persen menjadi 5,06 persen pada kuartal III-2023.

"Perlambatan ini mencerminkan konsumsi rumah tangga kita tertekan oleh kenaikan beberapa harga barang komoditas seperti beras dan lainnya," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Adapun faktor kedua yang membuat pertumbuhan PDB melambat adalah ekspor yang menurun. Huda menerangkan, penurunan ekspor memang tidak signifikan, tetapi tetap berdampak pada pembentukan PDB.

Adapun, faktor ketiga adalah belanja pemerintah yang tidak digenjot pada tengah tahun.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Ekonom: Sesuai Siklus

"Biasanya pemerintah menggenjot pengeluaran di akhir tahun," imbuh dia.

Lebih lanjut, Huda menyebut, hal yang dapat menjadi katalis positif untuk mendorong pertumbuhan PDB sampai akhir tahun bergantung pada sektor yang didukung oleh pemerintah, misalnya industri pengolahan dan konstruksi.

Sebagai contoh, Huda menjabarkan, industri pengolahan yang menjadi tulang punggung adalah industri nikel yang berada di Maluku.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/TENDO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, industri pengolahan di Maluku menjadi penopang pertumbuhan industri manufaktur. Selain itu konstruksi di IKN maupun di wilayah industri pengolahan nikel juga dapat menjadi penopang.

Baca juga: Tren Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen Terhenti, Ini 4 Penyebabnya Menurut BPS

Sebagai informasi, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023 setelah bertahan selama 7 kuartal berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) nasional tumbuh 4,94 persen secara yoy pada kuartal III tahun ini.

Realisasi pertumbuhan ekonomi itu lebih lambat dibanding dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan.

Meskipun melambat, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menilai, kinerja perekonomian Indonesia masih terjaga di tengah ketidakpastian global.

Baca juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Tetap di Kisaran 4,5-5,3 Persen

"Dengan capaian ini ekonomi Indonesia tetap terjaga solid dan tumbuh positif," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com