Arab Saudi, sebagai produsen utama dan pemimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah menerapkan beberapa pengurangan produksi, baik sebagai bagian dari kebijakan formal OPEC maupun sebagai penurunan sukarela.
Arab Saudi melanjutkan pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barrel per hari hingga akhir tahun ini dan akan meninjau kembali strategi produksi ini pada bulan Desember.
“Hasil keuangan kami yang kuat memperkuat kemampuan Aramco untuk menghasilkan nilai yang konsisten bagi pemegang saham kami, dan kami terus mengidentifikasi peluang baru untuk mengembangkan bisnis kami dan memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Terjun Bebas ke Level Terendah sejak Juli 2023
Pada bulan Agustus 2023 lalu, majalah Fortune menempatkan Aramco sebagai perusahaan terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan, berada di bawah Walmart dan di atas Apple dan Amazon.
Pemeringkatan tersebut menyusul pengumuman laba tahunan Aramco untuk tahun 2022 sebesar lebih dari 60 miliar dollar AS. Ini adalah angka tertinggi yang pernah tercatat untuk perusahaan publik.
Melesatnya laba Aramco terjadi ketika harga minyak berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.