Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis dan Rekomendasi Saham PGEO, Masih Layak Koleksi?

Kompas.com - 25/11/2023, 11:58 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi bakal terus melaju positif.

Hal ini mengingat progresivitas saham, kinerja bisnis dari PGEO, serta dukungan kinerja perusahaan yang stabil.

“Untuk PGEO, target price Rp 1.830 per lembar saham. Rating ini diberikan dengan mempertimbangan pertumbuhan PGEO yang stabil, proyek-proyeknya yang strategis, serta dukungan pemerintah yang kuat terhadap perkembangan energi terbarukan," kata research analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario dalam analisisnya, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Energi Hijau Makin Dilirik, Pertamina Geothermal Bisa Makin Cuan Lewat Bursa Karbon  

Ilustrasi saham atau laba perusahaan.PIXABAY Ilustrasi saham atau laba perusahaan.

Alif mengatakan, berdasarkan hasil pendalaman terhadap progresivitas saham dan kinerja bisnis dari PGEO, harga saham yang diprediksi bisa menembus Rp 1.830 per lembar saham itu merupakan cerminan terhadap potensi kenaikan sebesar 46,4 persen dari harga saat ini, serta price to book value (PBV) 3,3 kali.

Sementara pada sesi perdagangan yang dilakukan Selasa (21/11/2023) lalu, harga saham PGEO bergerak pada level Rp 1.255 dan sempat menguat hingga 10 poin.

“Berdasarkan laporan kuartal III-2023, PGEO mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan peningkatan pendapatan usaha dari 287,4 juta dollar AS menjadi 308,9 juta dollar AS year-on-year," paparnya.

Alif memperkirakan pertumbuhan pendapatan PGEO akan meningkat, dimana hal ini tercermin dari compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5 persen selama periode 2022 hingga 2028.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Lirik Bisnis Panas Bumi di Turki

Dari segi operasional, PGEO juga dinilai memiliki kinerja yang stabil serta rekam jejak yang solid. Ini dibuktikan, dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang di atas 80 persen.

 

"Angka ini melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat yaitu 69 persen," ungkapnya.

PGEO juga memiliki sejumlah rencana ekspansi yang ambisius. Ini ditandai dengan adanya target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun ke depan.

Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai juga menjadi proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia.

Baca juga: Tebar Dividen 30 Juta Dollar AS, Saham Pertamina Geothermal Energy Sentuh Level Tertinggi

Alif menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh PGEO, terutama Kenya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap diversifikasi geografis.

Hal fundamental lain yang tak kalah pentingnya adalah PGEO memiliki profil keuangan yang kuat, di mana dalam lima tahun terakhir, interest coverage ratio (ICR) PGEO rata-rata sebanyak 10,6 kali lipat atau 243 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis yaitu 3,1 kali lipat.

"Angka ini menunjukkan bahwa PGEO sudah cukup baik dalam membayar bunga pinjamannya, menyiratkan bahwa PGEO sudah mengelola keuangannya dengan baik," kata Alif.

Alif menilai jika melihat prospek Industri panas bumi, Indonesia menempati posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global. Ini menunjukan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih Rp 715,4 Miliar di Kuartal I-2023

Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan pembangunan infrastruktur EBT dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO.

Sebagai informasi harga saham PGEO pada penutupan perdagagnan Jumat (24/11/2023) berada di zona merah dengan penurunan 4,11 persen pada level RP 1.050 per saham.

Meskipun mengalami tren melemah dimana pada sepekan terakhir turun 13,9 persen dan dalam tiga bulan terakhir terkoreksi 0,9 persen. Namun dalam 6 bulan terakhir meningkat 25 persen.

Adapun kapitalisasi pasar PGEO mencapai Rp 43,42 triliun di mana Price Earning Ratio (PER) 15 kali dan Price to book value Rasio atau PBVR sebesar 1,45 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com