Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

Kompas.com - 30/11/2023, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir tahun jadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi finansial.

Setelah melewati sepanjang tahun, masyarakat diharapkan tetap menjaga arus kas pengeluaran agar bisa meningkatkan kesehatan finansial di tahun berikutnya.

Survei Katadata Insight Center dan Astra Life menemukan, sebanyak 88,1 persen generasi sandwich memilih menabung untuk menjaga asetnya.

Sementara, ada 69,8 persen yang sudah melakukan investasi di berbagai instrumen seperti logam mulia, reksadana, saham, dan deposito.

Baca juga: Starbucks: Kami Tidak Memberikan Dukungan Finansial kepada Israel dengan Cara Apa Pun

Logam mulia dan reksadana menjadi pilihan utama investasi generasi sandwich dengan 31,7 persen dan 21,6 persen.

Marketing, Alternate and Direct Business Group Head Astra Life Windy Riswantyo mengatakan, seseorang harus memiliki tujuan hidup jangka pendek dan panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial.

"Sehingga penting untuk mengetahui berbagai indikator secara menyeluruh," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/11/2023).

Beberapa indikator tersebut misalnya arus kas (cash flow), aset, utang, dana darurat hingga kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan.

Itu perlu diperhatikan sebab bisa saling berkaitan serta dapat menjadi bekal di tahun berikutnya.

Lantas apa bagaimana cara menjaga kesehatan finansial dengan 5 indikator tersebut?

Berikut ini adalah 5 tips menjaga kesehatan finansial untuk akhir 2023.

1. Menjaga arus kas tetap positif

Menerapkan gaya hidup hemat boleh saja, asalkan tidak pelit untuk diri sendiri dan keluarga.

Misalnya saja untuk memenuhi gizi harian, harus tetap diperhatikan agar tidak jatuh sakit hingga akhirnya mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk biaya pengobatan.

Tentu budgeting sangat diperlukan, catat pengeluaran harian keluarga hingga dapat menganalisis bocor halus pada pengeluaran bulanan.

Selanjutnya, agar cash flow tetap positif, bisa juga mulai memikirkan cara untuk menambah penghasilan dengan meningkatkan skill atau karir.

2. Lunasi utang konsumtif

Selesaikan utang yang sudah dimulai. Sebisa mungkin kurangi utang konsumtif agar tidak menghambat aktivitas finansial lainnya.

Hal salah kaprah dan biasa dijumpai adalah melunasi utang dengan cara berutang. Hal tersebut termasuk cara yang tidak bijak, alhasil utang akan semakin menumpuk.

3. Jaga efektifitas dana darurat

Sebaik-baiknya melakukan perencanaan keuangan, ada risiko-risiko yang bisa mengancam gagalnya tercapainya tujuan finansial, seperti membetulkan aset yang rusak hingga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Untuk itu, penting untuk memiliki dana darurat. Idealnya, besar dana darurat 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan.

Ini lantaran seseorang biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru bila terkena PHK.

4. Asuransi jiwa untuk pencari nafkah

Selain risiko terkena PHK, ada juga risiko-risiko kehidupan yang lebih berat yang berakibat pada terhentinya sumber nafkah seperti terkena penyakit kritis hingga tutup usia dini.

Dengan demikian, penting bagi pencari nafkah untuk memiliki asuransi jiwa sebelum melakukan investasi.

Jika suami-istri sama-sama bekerja, tiap orang perlu asuransi jiwa yang bisa disesuaikan dengan porsi nafkah yang dihasilkan.

Asuransi dapat dihitung sesuai kebutuhan Uang Pertanggungan (UP) asuransi menggunakan rumus Income Replacement Base (IRB) atau dengan cara menghitung UP berdasarkan rata-rata pendapatan yang diterima per bulan dan digabungkan baik dari suami atau istri lalu diakumulasikan dalam jangka waktu per tahun dan dikalikan dengan jangka waktu dana.

Baca juga: Strategi Atur Keuangan Hadapi 2024, Lunasi Utang dan Perbanyak Tabungan

5. Tingkatkan aset saham dan investasi

Bila menabung dilakukan untuk menjaga aset, maka investasi perlu dilakukan untuk mengembangkan aset, khususnya dalam melawan berkurangnya nilai aset akibat inflasi.

Namun sebelum melakukan investasi, perlu memahami dengan benar risiko-risiko investasi agar terhindar dari investasi bodong.

Selain itu, masyarakat juga dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dari rendah hingga tinggi.

Demikian adalah 5 tips menjaga kesehatan finansial untuk akhir 2023.

Baca juga: 4 Tips Mencapai Kesehatan Finansial bagi Milenial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com