JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah memberikan masa transisi setidaknya hingga April 2024 kepada TikTok dan Tokopedia setelah terjadi kolaborasi keduanya menghadirkan kembali TikTok Shop Indonesia.
Alasannya, sinergi sistem antara dua perusahaan tersebut, yang satu lokapasar (e-commerce) dan satu lagi media sosial membutuhkan waktu dan tidak mudah.
Zulhas mengingatkan, termasuk kepada manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk terus menyempurnakan sistem dengan kolaborasi ini agar bisa memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna.
Baca juga: Jual 75 Persen Saham Tokopedia ke TikTok, GoTo Untung atau Buntung?
“Tentu nanti kita lihat sejauh mana perkembangan agar disempurnakan ya pak Patrick, ya tentu pada saat nanti kita akan nilai,” kata Zulhas pada
Mendag menegaskan yang penting tujuan pokoknya adalah membantu para seller, para UMKM Indonesia agar bisa segera berjualan kembali.
Praktisi teknologi informasi (TI) Tony Seno Hartono mengapresiasi kerja sama Tiktok dan Tokopedia. Sebab, TikTok dan Tokopedia akan berperan sesuai dengan perizinan yang dimiliki.
TikTok berperan sebagai media sosial dan pemasaran atau etalase, sementara Tokopedia berperan sebagai lokapasar dan platform transaksi.
Baca juga: TikTok Shop Masih Jualan di Medsos, Mendag Sebut demi UMKM
"Hal ini dibuat agar pengguna memiliki pengalaman yang lancar ketika berbelanja di dua aplikasi tersebut. Kalau dari sisi pemrograman, jump app tidak diperlukan dan juga tidak direkomendasi karena akan mengganggu pengalaman pengguna yang dipaksa harus lompat-lompat ke sistem lain. Jadi semua pemrograman dapat diotomatiskan," ujar Tony Seno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12/2023).