Anda tidak boleh meremehkan calon pemberi kerja, tetapi jangan berasumsi bahwa mereka mengetahui bidang Anda sebaik Anda. Hindari jargon, pemikiran abstrak, dan ringkasan singkat dari poin-poin sulit.
Yang harus dilakukan adalah, jadikan keterampilan Anda mudah dipahami dengan memberikan contoh dan referensi nyata yang menunjukkan bagaimana keterampilan Anda dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari.
Hampir tidak dapat dihindari bahwa calon atasan akan menanyakan kelemahan Anda. Pertanyaannya mungkin eksplisit atau justru tidak langsung to the point.
Baca juga: Simak 3 Tips Nyaman Wawancara Kerja dengan User
Pertanyaan terkait kelemahan Anda saat wawancara kerja misalnya sebagai berikut.
Tidak ada seorang pun yang ingin terlihat lemah dalam wawancara kerja. Pendekatan standarnya adalah misalnya seperti ini.
Baca juga: Sempat Jadi Penganggur? Ini Cara Menjelaskannya Saat Wawancara Kerja