Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Distributor Farmasi Beli Aset Rp 44 Miliar untuk Bangun Gudang

Kompas.com - 26/12/2023, 15:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten distributor farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) berekspansi membeli aset tanah dan bangunan senilai Rp 44 miliar yang akan menjadi pusat pergudangan terbaru di Bekasi, Jawa Barat.

Perseroan membeli lahan seluas 9.436 meter persegi (m2) beserta bangunan dari PT Sinar Elang Sakti Mas. SDPC menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk mendukung pembelian aset ini melalui kredit investasi sebesar Rp 44 miliar.

Direktur SPDC Mohamad Fazly Hassan menjelaskan, penambahan aset ini bakal berdampak terhadap kinerja perseroan seiring rencana ekspansi bisnis pada 2024.

Baca juga: Hadapi Permintaan Tinggi Jelang Nataru, BUAH Rampungkan Penambahan Kapasitas Gudang di Sisa Tahun 2023

Ilustrasi gudang, aktivitas pergudangan.SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURE Ilustrasi gudang, aktivitas pergudangan.

“Aksi ini berdampak positif terhadap kondisi operasional perseroan. Kegiatan operasional diproyeksikan meningkat melalui lingkungan kerja yang lebih baik dan perluasan kapasitas warehouse (gudang) yang signifikan,” kata Fazly dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).

Pembelian aset ini nantinya akan difungsikan sebagai kantor pusat perseroan, gudang pusat (central warehouse) dan kantor cabang Bekasi. Hal ini dilakukan melihat perkembangan operasi bisnis yang meningkat, sehingga memerlukan perluasan kapasitas gudang pusat.

Menurut Fazly, keberadaan gudang pusat yang memadai dapat memberikan keuntungan besar seiring operasi bisnis SDPC yang berkembang secara pesat serta penggabungan kantor pusat, gudang pusat dan kantor cabang Bekasi dalam satu lokasi bakal meningkatkan efektifitas operasional perseroan.

Aksi korporasi yang dilaksanakan pada Rabu (20/12/2023) lalu tersebut bernilai di bawah 20 persen dari total nilai ekuitas SDPC yang sebesar Rp 258,91 miliar pada 2022. Fazly menjelaskan, PT Sinar Elang Sakti Mas sebagai penjual dan SDPC sebagai pembeli pun tidak mempunyai hubungan afiliasi atau benturan kepentingan.

Baca juga: Nasib Aset Negara, Ada yang Jadi Gudang hingga Diserobot Orang

Distributor produk Antangin ini juga melakukan revitalisasi dan pemindahan beberapa gedung kantor cabang ke gedung dan lokasi yang lebih strategis dan lebih luas. Perseroan juga telah meresmikan kantor cabang Surabaya pada Kamis (14/12/2023) setelah renovasi total yang dilakukan selama kurang dari satu tahun.

Ilustrasi obat, obat resep, obat-obatan. PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA Ilustrasi obat, obat resep, obat-obatan.

Selain itu, SDPC juga melakukan pemindahan kantor cabang Bogor dan Banda Aceh ke gedung kantor baru yang lebih strategis dan luas dengan kapasitas gudang yang lebih besar serta fasilitas yang lebih baik dan tersertifikasi CDOB oleh BPOM.

Pada 2024, emiten grup Pharmaniaga ini bakal meneruskan ekspansi melalui sejumlah
strategi utama. Pertama, fokus pada bisnis saat ini dengan meningkatkan market share dari 15 prinsipal utama.

Kedua, membuka cabang baru demi memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia. Ketiga, strategi penambahan prinsipal juga dilanjutkan karena dapat meningkatkan penghasilan, produk baru, serta menambah diversifikasi produk.

Baca juga: Shopee Resmikan Gudang Ekspor yang Bisa Tampung 20 Juta Produk UMKM

Keempat, melanjutkan inisiatif digitalisasi sistem, pengembangan platform digital untuk menopang operasi dari sisi pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Terakhir, SDPC
juga memperkuat infrastruktur bisnis melalui ekspansi ketersediaan kapasitas gudang dan kantor cabang distribusi di kota-kota strategis.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, SDPC mencatatkan penjualan Rp 2,43 triliun. Angka ini tumbuh 1,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu sebesar Rp2,39 triliun.

Pertumbuhan terutama dikontribusi dari penjualan alat kesehatan yang naik 19,68 persen menjadi Rp 608 miliar dibandingkan dengan Rp 508,94 miliar pada kuartal III 2022. Kontribusi alat kesehatan terhadap penjualan pun menjadi 21 persen.

Sementara itu, penjualan obat resep stabil dengan penjualan sebesar Rp 1,69 triliun per kuartal III 2023 dan tetap menjadi kontributor sebesar 71 persen. Adapun, penjualan obat
non resep tercatat sebesar Rp 140,47 miliar dan berkontribusi 8 persen terhadap penjualan.

Baca juga: Pyridam Farma Akuisisi Perusahaan Farmasi Asal Australia

Laba bruto SDPC naik 6,43 persen menjadi Rp 215,87 miliar dibandingkan dengan kuartal III 2022 sebesar Rp 202,28 miliar. Laba tahun berjalan pun turut terkerek 12,11 persen menjadi Rp 26,73 miliar sepanjang sembilan bulan 2023, lebih tinggi dari sebelumnya Rp 23,84 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com