Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham Bergerak Tidak Wajar, Ini Penjelasan TPIA

Kompas.com - 11/01/2024, 14:22 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengalami pergerakan yang tidak wajar.

Hal ini membuat saham emiten pengusaha Prajogo Pangestu sempat mengalami suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu.

Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Suryandi menilai, pergerakan harga saham yang tidak wajar berkaitan dengan dinamika pasar. Dia mengatakan, pergerakan harga saham juga tergantung bagaimana investor melihat bisnis yang dijalankan oleh TPIA.

Baca juga: IHSG Anjlok 1,14 Persen, Saham-saham Prajogo Pangestu Terjun Bebas

Tips membeli saham IPO agar tidak mengalami kerugianSHUTTERSTOCK/SHUTTER_O Tips membeli saham IPO agar tidak mengalami kerugian

“Berkaitan dengan pergerakan harga saham yang dinilai tidak wajar kami melihatnya ini berkaitan dengan dinamika pasar bagaimana mereka melihat pengembangan bisnis dari perusahaan, dan juga berapa jumlah saham yang beredar di masyarakat,” jelas Suryadi dalam Public Expose, Rabu (10/11/2024).

“Ini kami lebih melihat pergerakan harga saham karena dinamika pasar. Kita menyadari bahwa di penghujung tahun lalu saham TPIA sempat di-suspend tapi setelah Natal, bisa diperdagangkan lagi,” tambah Suyadi.

Dalam sepekan terakhir harga saham TPIA mengalami penurunan 32,2 persen.

Pada sesi pertama perdagangan hari ini saham milik Prajogo Pangestu itu bergerak fluktuatif dan ditutup stabil di level Rp 4.000 per saham.

Baca juga: Saham TPIA Melonjak 25 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Hijau

Tahun ini TPIA menganggarkan belanja modal atau Capex sebesar 400 juta dollar AS. Adapun 300 juta dollar AS dari belanja modal itu akan digunakan untuk Pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan selama 2 tahun ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com