Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Lampung Panen 4 Ton Kopi Arabika di Lahan 1 Hektar Kebun Sistem Pagar

Kompas.com - 30/01/2024, 18:56 WIB
Tri Purna Jaya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

LAMPUNG BARAT, KOMPAS.com - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ikut memanen 4 ton kopi Arabika di lahan seluas 1 hektar di Kabupaten Lampung Barat.

Lahan milik Supriyono yang berada di Kecamatan Sekincau itu menggunakan sistem pagar untuk menanam tanaman kopi.

Arinal mengatakan, sistem pagar itu memanfaatkan lahan sempit namun dengan hasil yang maksimal. Per 1 hektar lahan mampu memanen 4 ton biji kopi.

Baca juga: Cerita Koperasi Rimba Lestari di Gununghalu, Produksi Kopi dengan Energi Terbarukan

Ilustrasi kopiDok. Shutterstock/MIB stockimages Ilustrasi kopi

"Produksi kopi jadi meningkat. Dari 1 ton per hektar, pakai sistem pagar menjadi 4 ton per hektar," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).

Dia memaparkan, dengan sistem pagar lahan yang sempit dimanfaatkan secara efesien yakni jarak antar tanaman sekitar 1 meter dan jarak antar baris sekitar 2,5 meter.

"Dengan sistem ini, produksi petani dapat semakin meningkat yang secara langsung menambah pendapatan petani," katanya.

Panen kopi Arabika itu juga menjadi kebanggaan tersendiri, karena selama ini Lampung hanya terkenal sebagai penghasil kopi Robusta.

Baca juga: Modal Rp 500.000, Kini Warung Kopi Ini Raup Omzet Rp 50 Juta

"Kopi Arabika dari daerah ini dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, menjadi kebanggaan bagi kita semua," katanya.

Ia mengungkapkan, Lampung merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022, ekspor kopi Robusta Lampung mencapai 283.814 ton dengan nilai 536 juta dollar AS.

Sementara itu, Supriyono mengatakan, sebelum menggunakan sistem pagar ini, dari kebun seluas seperempat hektare dia hanya bisa mendapatkan panen sekitar 500 hingga 700 kilogram per tahun.

"Sekarang hasil panen bisa mencapai 4 kali lipat dari kebun 1 hektar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com