Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral China Minta Bisnis Lokal Terima Pembayaran Kartu Kredit Asing

Kompas.com - 08/02/2024, 14:14 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - China mendorong bank dan bisnis lokal untuk menerima kartu bank asing untuk transaksi.

Wakil Gubernur Bank Rakyat China Zhang Qingsong juga tengah mempertimbangkan langkah lain untuk mempermudah pembayaran seluler bagi pengunjung internasional.

“Bank dan vendor seperti hotel, restoran, department store, dan bahkan kedai kopi didorong untuk menerima kartu bank asing,” kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: Mantap Tinggalkan Dollar AS, Indonesia Buat Satgas Pemanfaatan Uang Lokal

Hal ini dilakukan demi meningkatkan jumlah wisatawan asing dan pebisnis. Beberapa bulan terakhir, China mulai memberlakukan kebijakan perjalanan bebas visa bagi beberapa negara di Eropa dan Asia Tenggara pasca kontrol perbatasan yang ketat waktu pandemi.

Pembayaran seluler mulai populer di China dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun warga setempat merasa nyaman untuk memindai kode QR dengan ponsel pintar untuk melakukan pembayaran, pembatasan sistem keuangan juga menyebabkan orang asing sering kali kesulitan melakukan pembayaran.

Di sisi lain, pusat perbelanjaan semakin memilih untuk tidak menerima kartu kredit asing. Namun hal itu mulai berubah dalam beberapa bulan terakhir.

Itu terjadi setelah dua aplikasi pembayaran seluler dominan di China yakni WeChat dan AliPay mulai mengizinkan pengguna terverifikasi untuk menghubungkan kartu kredit internasional mereka.

"Kami sepenuhnya menyadari bahwa pengunjung asing sangat peduli dengan privasi mereka. Sekarang, saat menggunakan Alipay atau WeChat Pay, pengunjung asing tidak perlu memberikan informasi identitas jika total volume transaksi tahunan mereka di bawah 500 dollar AS,” imbuh Zhang.

Baca juga: Penggunaan Mata Uang Lokal, BI Gandeng Bank Sentral Korea

Saat ini, sekitar 80 persen transaksi berada di bawah ambang batas ini.

Zhang mengatakan, rencana China mendukung pembayaran orang asing di negaranya akan fokus pada transaksi kartu untuk pembayaran besar dan pembayaran seluler untuk jumlah yang lebih kecil.

"Pengguna 13 aplikasi dompet seluler asing juga dapat langsung menggunakan kode pembayaran QR di China," tandas dia.

Adapun seorang eksekutif dari Visa menuturkan, jumlah wisatawan yang pergi ke China terus meningkat, tapi jumlahnya belum kembali ke angka sebelum pandemi Covid-19.

Bisnis jasa keuangan asing juga mulai merasakan peningkatan akses ke China.

Baca juga: Kini QRIS Sudah Bisa Digunakan untuk Bayar PBB hingga Retribusi Daerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com