Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nike akan PHK 2 Persen Karyawan

Kompas.com - 17/02/2024, 12:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal 2024, kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan muncul dari berbagai perusahaan global mulai dari YouTube, Warner Music, Alphabet, hingga TikTok.

Teranyar, kabar PHK tersebut berasal dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Nike, kepada 2 persen dari total karyawan atau lebih dari 1.500 orang.

Dikutip dari CNBC, langkah PHK karyawan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan Nike.

Baca juga: Bank Terbesar Keempat di Australia Ini Lakukan PHK Massal

Pasalnya, perusahaan sepatu, pakaian, dan alat olahraga itu ingin memfokuskan penggunaan modal untuk berinvestasi di bidang bisnis yang sedang tumbuh.

"Inilah cara kami menghidupkan kembali pertumbuhan kami," kata CEO Nike John Donahoe dikutip dari CNBC, Sabtu (17/2/2024).

"Ini adalah kenyataan yang menyakitkan dan tidak bisa saya anggap enteng," tulisnya dalam sebuah memo.

Nike mengatakan PHK akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada pekan ini dan tahap kedua akan dilakukan pada akhir Kuartal IV 2024.

Baca juga: Nike Gugat New Balance dan Skechers karena Langgar Paten

 


Sementara PHK karyawan Nike di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika akan dilakukan dengan jangka waktu yang berbeda berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan setempat.

Kendati demikian, masih belum diketahui departemen mana yang akan mengalami PHK. Yang jelas, PHK Nike tidak akan berdampak pada karyawan ritel di toko atau pekerja gudang perusahaan.

Adapun langkah PHK ini dilakukan karena perusahaan tengah bersiap menghadapi penurunan permintaan terhadap barang-barang kebutuhan seperti pakaian dan sepatu, yang merupakan andalan Nike. Sebab, saat ini konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam berbelanja.

Baca juga: Pabrikan Sepatu Nike di Serang Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela ke 1.600 Karyawan

Pada Desember lalu, Nike meluncurkan rencana restrukturisasi besar-besaran untuk memangkas biaya sekitar 2 miliar dollar AS selama tiga tahun ke depan.

Perusahaan menurunkan prospek penjualannya karena bersiap menghadapi permintaan yang lebih rendah dan pesanan grosir, penjualan online yang lemah, dan pasar yang lebih mengandalkan promosi.

Sebagai bagian dari rencananya untuk memangkas biaya, Nike berupaya menyederhanakan pilihan produknya, meningkatkan otomatisasi dan penggunaan teknologi, menyederhanakan organisasi dengan mengurangi lapisan manajemen untuk mendorong efisiensi yang lebih besar.

Sesaat sebelum restrukturisasi diumumkan, The Oregonian melaporkan bahwa Nike diam-diam telah memberhentikan karyawannya selama beberapa minggu terakhir dan mengisyaratkan bahwa mereka berencana melakukan restrukturisasi yang lebih luas.

Serangkaian divisi mengalami pemotongan, termasuk perekrutan, pengadaan, merek, teknik, sumber daya manusia, dan inovasi, lapor outlet tersebut.

Tidak jelas berapa banyak lapangan pekerjaan yang telah diberhentikan oleh Nike sejak bulan Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com