Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenparekraf Sebut Industri Arsitektur Berpengaruh Erat ke Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 23/02/2024, 20:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Wartakota

JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitektur merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang sangat erat kaitannya dengan sektor pariwisata.

Industri arsitektur berpengaruh besar pada perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo dalam sambutannya ketika membuka Indonesia Architecture Exhibition & Conference ARCH:ID 2024 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Ini Lembaga Pemerintah yang Menaungi Kegiatan Ekonomi Kreatif

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo Dok. Kemenparekraf Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo

“Arsitektur merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif dan bagaimanapun juga sangat erat kaitannya dengan sektor pariwisata. Kami melihat di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kalau pariwisatanya berkembang, sudah pasti ekonomi kreatifnya dan juga industri arsitekturnya pasti bisa berkembang,” terang Angela.

Angela mengatakan, daya tarik arsitektur di Indonesia juga dapat meningkatkan daya tarik pariwisata.

Salah satunya terkait green architecture yang belakangan cukup populer di Tanah Air.

Seperti diketahui, arsitektur hijau merupakan tren bangunan yang mengutamakan keberlangsungan lingkungan.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Kegiatan Ekonomi Tradisional dengan Kegiatan Ekonomi Kreatif?

Tren arsitektur hijau juga lebih memperhatikan dampak negatif serta menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam sepanjang siklus hidupnya.

“Kita melihat ada tren ke depannya itu bahwa arsitektur itu sebagai daya tarik pariwisata. Bahkan kalau kita lihat tren ke depan terkait green architecture, nah ini juga bisa menjadi story telling yang kuat. Apakah itu dari esensi budayanya yang ditonjolkan, keunikannya,“ terang Angela.

 

Karena itu, Angela optimistis bahwa industri arsitektur di Tanah Air bisa berkembang pesat diiringi dengan meningkatnya investasi pariwisata di Indonesia dari tahun ke tahun.

Sebab pada 2023 saja, ia mengatakan Indonesia mendapatkan investasi Rp 45 triliun untuk pengembangan pariwisata.

Baca juga: Faktor Utama yang Menggerakkan Produksi Ekonomi Kreatif

Sebagai informasi, ARCH:ID 2024 adalah pameran arsitektur terbesar di Indonesia yang merupakan edisi keempat dari ARCH:ID.

Acara yang digagas Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) berkolaborasi dengan PT CIS Exhibition ini berfokus pada peran arsitektur dalam mendukung keharmonisan hubungan antarmanusia, pengembangan kota, pelestarian alam, serta integrasi teknologi, dengan mengangkat pentingnya arsitektur dan desain dalam menciptakan ruang yang inklusif dan bertoleransi.

Adapun firma desain dan arsitektur Atelier Riri bekerja sama dengan perusahaan baja lapis terbesar di Indonesia, PT Tatalogam Group, menghadirkan karya instalasi yang bertajuk ‘Halaman’ pada pameran tersebut.

Astri, penanggung jawab proyek dari firma Atelier Riri menjelaskan, dengan instalasi ‘Halaman’ ini Artelier Riri dan PT Tatalogam Group ingin memperkenalkan tentang modular sistem dimana modular yang ditampilkan tidak kaku atau tidak terkotak-kotakkan, namun modular yang artistik.

Baca juga: Kemenparekraf Hadirkan Program untuk Startup Ekonomi Kreatif yang Butuh Permodalan

Astri menerangkan, dengan sistem Domus Fastrack mereka ingin menunjukkan bahwa material baja lapis dapat dibentuk sesuai dengan desain kreatif arsitektur.

Di kesempatan yang sama, perwakilan PT Tatalogam Group, Christi Pramudianti Wihardjono menerangkan, Domus Fastrtrack merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan dengan teknologi canggih untuk berbagai aplikasi bangunan.

Mulai dari desain hingga proses manufaktur menggunakan bahan baja lapis berkualitas tinggi produksi PT Tatalogam Lestari.

Dengan software yang terus ter-update, material baja lapis dipotong sesuai desain yang sudah ditentukan sehingga produk yang dihasilkan hampir tidak menyisakan limbah produksi.

Baca juga: Bagaimana Upaya yang Dilakukan untuk Mengembangkan Ekonomi Kreatif?

“Domus Fastrack adalah sistem membuat rumah prefabrikasi ramah lingkungan yang telah banyak digunakan untuk komersial, perumahan dan banyak bangunan lain. Dengan kelebihan, tanpa waste dan didesain menggunakan teknologi tinggi sehingga sangat presisi dan sangat cepat dalam perakitannya. Contohnya dalam proses pembangunan instalasi modular artistik ‘Halaman’ ini, dari desain masuk hingga produk terinstal hanya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu saja,” terang Christi.

 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul: Industri Arsitektur Dorong Peningkatan Sektor Parekraf, Wamenparekraf: Jadi Daya Tarik Pariwisata

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com