Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lengkap

Kompas.com - 17/03/2024, 11:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi bisa dibilang sangat signifikan. Ini karena inflasi dan pertumbuhan ekonomi saling berkaitan erat.

Jika tingkat inflasi tinggi maka bisa mengakibatlan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya inflasi yang relatif rendah dan terkontrol malah bisa mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi.

Adanya inflasi juga dapat menyebabkan perubahan nilai mata uang suatu negara, lalu bisa membuat perubahan pada permintaan dan penawaran akan barang dan jasa di suatu negara atau wilayah.

Dampak inflasi secara umum yakni menurunnya kesejahteraan masyarakat dan stabilitas perekonomian suatu negara. Saat ini, inflasi masih menjadi permasalahan ekonomi yang dihindari setiap negara di dunia. Inflasi berpengaruh dalam menentukan harga-harga barang maupun jasa di pasar secara keseluruhan.

Baca juga: Inflasi Ringan Berkisar antara Berapa Persen?

Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi

Hingga saat ini, ada banyak jurnal pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Meskipun beberapa tingkat inflasi dianggap normal dan bahkan diinginkan dalam perekonomian yang sehat, tingkat inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat memiliki dampak negatif yang serius.

Berikut adalah beberapa pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi sebagaimana dirangkum dari berbagai jurnal:

Baca juga: Rumus dan Cara Menghitung Inflasi Tahunan dan Bulanan

1. Pengurangan daya beli

Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli uang, karena harga barang dan jasa naik lebih cepat daripada pendapatan. Ini dapat mengurangi konsumsi dan investasi, yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

2. Ketidakpastian ekonomi

Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau tidak stabil dapat menciptakan ketidakpastian di pasar. Hal ini membuat konsumen dan bisnis enggan untuk membuat keputusan pembelian besar atau investasi jangka panjang, karena mereka sulit memprediksi nilai uang di masa depan.

3. Distorsi pasar

Inflasi yang tinggi dapat menciptakan distorsi dalam alokasi sumber daya ekonomi. Misalnya, orang mungkin cenderung mengalokasikan lebih banyak waktu dan uang untuk mencari peluang investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada hanya menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau deposito.

4. Penurunan investasi produktif

Inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat mengurangi investasi produktif dalam perekonomian. Hal ini karena investor cenderung memilih aset atau investasi yang memberikan pengembalian yang tinggi secara nominal, bahkan jika pengembalian riilnya tidak sebanding setelah mempertimbangkan tingkat inflasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com