Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Kompas.com - 18/04/2024, 16:00 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Para investor biasanya akan memilih jenis investasi yang memiliki risiko paling kecil

Untuk kebutuhan keuangan jangka panjang, ada dua jenis investasi yang termasuk berisiko minimal yaitu obligasi dan emas.

Sebagai informasi, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berhutang kepada investor, berisi perjanjian di mana debitur akan membayar nilai pokok dan bunga saat jangka waktu yang disepakati.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen tertentu, investor dapat mengenali produk yang akan dipilih.

Lantas, apa saja perbedaan investasi obligasi dan emas?

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Obligasi di Indonesia

Perbedaan investasi obligasi dan emas

Dilansir dari laman resmi Logam Mulia, sejumlah perbedaan investasi obligasi dan emas sebagai berikut:

- Imbal hasil

Imbal hasil atau return dari investasi obligasi jauh lebih stabil dibandingkan dengan nilai emas.

Obligasi memiliki jumlah imbal hasil atau kupon bersifat tetap sampai jatuh tempo atau jangka waktu yang diambil.

Sementara itu, nilai emas memang cenderung meningkat, tapi membutuhkan waktu setidaknya 5-10 tahun untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya

- Risiko

Obligasi dan emas mempunyai skala resiko lebih kecil dibandingkan investasi lainnya. Tapi, nilai keduanya dipengaruhi faktor eksternal.

Nilai obligasi dipengaruhi oleh suku bunga, sedangkan nilai emas dipengaruhi faktor inflasi, supply and demand, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed.

Saat terjadi resesi, investasi emas lebih menguntungkan karena nilai emas cenderung naik.

Kondisi resesi membuat suku bunga cenderung naik, yang mengakibatkan nilai obligasi menurun.

Baca juga: Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com