Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Generasi Tanpa Pekerjaan: Tantangan dan Solusi

Kompas.com - 08/06/2024, 08:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Model pekerjaan seperti ini memungkinkan mereka untuk tidak terikat pada jadwal ketat dan memenuhi keinginan mereka untuk travelling, rileks, dan sebagainya.

Karena pekerjaan ini tidak tercatat dalam sektor formal, mereka tetap masuk dalam kategori pengangguran menurut pemerintah.

Untuk menyikapi persoalan pengangguran Gen Z, pemerintah harus mengambil beberapa langkah strategis.

Pertama, mengurai kategori pengangguran. Pemerintah perlu mendefinisikan ulang kategori pengangguran untuk mencakup pekerjaan di sektor informal yang banyak digeluti oleh Gen Z.

Kedua, menyediakan lapangan kerja dan pelatihan. Pemerintah harus menyiapkan lapangan pekerjaan dan program pelatihan peningkatan keterampilan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan Gen Z.

Ketiga, pemetaan kualifikasi pekerjaan di ruang digital. Pemerintah perlu memetakan kualifikasi pekerjaan yang tersedia di sektor digital, yang bisa dimasuki oleh Gen Z.

Ini termasuk mengembangkan program pelatihan dan pendidikan yang berfokus pada keterampilan digital.

Ruang digital

Dalam era digital yang semakin maju, ruang digital menawarkan solusi potensial untuk mengatasi pengangguran di kalangan Gen Z.

Beberapa aspek kunci dari ruang digital yang dapat dimanfaatkan meliputi peluang kerja remote, ekonomi gig, serta pelatihan dan pendidikan digital.

Pertama, peluang kerja remote. Saat ini, kerja remote atau bekerja jarak jauh menjadi tren yang semakin populer, terutama setelah pandemi Covid-19.

Model kerja ini sangat sesuai dengan karakter Gen Z yang menghargai fleksibilitas dan kebebasan. Mereka dapat bekerja dari mana saja, asalkan memiliki akses internet yang memadai.

Untuk menjawab dinamika sosiologis tersebut, beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengoptimalkan peluang kerja remote bagi Gen Z antara lain dengan meningkatkan akses internet.

Dalam hal ini pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk memperluas akses internet berkualitas tinggi ke seluruh pelosok negeri.

Selain itu, menyediakan pelatihan keterampilan digital yang relevan, seperti manajemen proyek online, pemasaran digital, dan pengembangan perangkat lunak.

Kedua, ekonomi gig. Saat ini model ekonomi gig menawarkan kesempatan bagi Gen Z untuk bekerja secara independen dan fleksibel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Kondisi Fiskal RI

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Kondisi Fiskal RI

Whats New
Direktur Teknologi Bank Neo Commerce Mengundurkan Diri

Direktur Teknologi Bank Neo Commerce Mengundurkan Diri

Whats New
Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Whats New
Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Whats New
Targetkan Penjualan Tumbuh 'Double Digit', Begini Strategi Kimia Farma

Targetkan Penjualan Tumbuh "Double Digit", Begini Strategi Kimia Farma

Whats New
Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Whats New
Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Earn Smart
BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Whats New
Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Whats New
KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

Whats New
Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Whats New
BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

Whats New
KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com