JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I 2024 menjadi Rp 790,9 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,16 triliun.
Penurunan laba bersih terjadi karena pendapatan mengalami penurunan dari Rp 9,9 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp 9,4 triliun pada kuartal I 2024.
Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra mengatakan, untuk mendorong perbaikan kinerja, pihaknya terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi.
Baca juga: Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan
“Berbagai langkah telah dilakukan untuk membuat perusahaan semakin efektif,” kata Niko dalam siaran pers, dikutip pada Minggu (30/6/2024).
Pada kuartal I 2024, realisasi rasio nisbah kupas (stripping ratio) terjaga pada tingkat 6,3 kali. Sebagai pembanding, rasio nisbah kupas pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 7,1 kali.
Perusahaan juga memangkas jarak angkut tanah dan batu bara, salah satunya dengan penggunaan conveyor. PTBA pun mengoptimalkan peran anak usaha yang bergerak di sektor jasa penambangan, yaitu PT Satria Bahana Sarana (SBS).
Sepanjang Januari hingga Maret 2024, kontribusi PT SBS mencapai 1,5 juta ton atau 21 persen dari total produksi. Jumlah tersebut meningkat 29 persen secara tahunan.
Baca juga: Bukit Asam Manfaatkan Digitalisasi untuk Genjot Aktivitas Pertambangan
"Upaya-upaya efisiensi ini menciptakan ruang untuk peningkatan profitabilitas, serta membuat perusahaan semakin agile dalam menghadapi berbagai tantangan industri pertambangan batu bara ke depan," ujar Niko.