Niko menambahkan, PTBA juga memiliki program eco mechanized mining alias mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA, di antaranya 7 ekskavator listrik berjenis shovel PC-3000, 40 dump truck sekelas 100 ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa tambang berbasis listrik.
Dari Program Eco Mechanized Mining ini, perusahaan dapat menghemat menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel serta mereduksi emisi.
Baca juga: Bukit Asam Gandeng China Huadian Kembangkan Energi Terbarukan
Selain itu, ada program E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Berkat upaya-upaya efisiensi ini, Biaya Tunai (Cash Cost) PTBA pada triwulan I-2024 turun sebesar 10 persen menjadi Rp 867.000 per ton. Untuk pembanding, Biaya Tunai pada triwulan I-2023 sebesar Rp 965.000 per ton.
"Perusahaan fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan, sesuai dengan visi perusahaan yaitu perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,” ujar dia.
“Kami optimistis dapat menjaga kinerja baik dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024," tegas Niko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.