Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Google, Ini Tantangan Pertumbuhan Startup di Indonesia

Kompas.com - 10/09/2019, 19:24 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara di mana ekosistem perusahaan rintisan atau startup bisa tumbuh subur.

Berdasarkan hasil studi Google bersama dengan Tamasek, ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal tumbuh pesat, yaitu mencapai 100 miliar dollar AS pada tahun 2025.

Dengan nilai sebesar itu pada 2025, ekonomi digital Indonesia disebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Namun demikian, tumbuh suburnya startup di Indonesia harus didukung dengan infrastruktur digital yang mumpuni agar pertumbuhannya berkelanjutan.

Baca juga: Menyambungkan Startup dengan Perbankan dan Investor

Head of Developer Relations and Start up Ecosystem for Asia, Africa and the Middle East Google Sebastian Trzcinski-Clément pun mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan rintisan agar bisa terus berkelanjutan.

Salah satunya sulitnya mencari sumber daya manusia dengan talenta dan berkualitas.

"Jadi tantangan startup sekarang untuk tumbuh adalah mendapatkan talenta yang bekualitas. Bahkan sekelas Google dan Gojek pun kesulitan untuk mendapatkan itu," ujar dia di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Dia mengatakan, yang membuat keberadaan startup begitu menjamur di Indonesia adalah biaya membangun perusahaan yang cenderung rendah.

Walaupun demikian, suburnya startup tidak akan memberi kontribusi yang signifikan jika mereka tidak memahami pasar yang disasar.

Baca juga: Jakarta Masuk Kota Potensial dalam Ekosistem Startup Global

"Biaya untuk membangun start up cnederung murah, sangat mudah untuk membentuk start up. Keberadaan startup seperti Gojek yang sudah dikenal secara global sangat emnarik, karena itulah startup perlu untuk membentuk sebuah produk yang cocok untuk pasar yang mereka inginkan secara spesifik," jelas Sebastian.

Adapun Google sendiri telah mengadakan Google Developers Launchpad beberapa tahun lalu untuk mendukung kinerja startup dan akselerator.

Kepada akselerator, Google menyediakan konten sekaligus framework untuk pengembangan startup.

"Kami ingin startup memahami product market fit, optimalisasi kekuatan dari strktur organisasi dan leadership team, belajar dari best practice Google. Startup juga akan mendapatkan akses langsung ke mentor dan expert untuk diskusi insight terkini dan membantu problem solving," jelas Sebastian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com