Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Rayu Investor Asing Ikut Danai Upaya RI Tekan Emisi Karbon

Kompas.com - 21/01/2020, 17:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merayu para investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, terutama untuk mengurangi emisi karbon.

Hal tersebut ia sampaikan saat bicara di Forum Tri Hita Karana yang merupakan bagian dari World Economic Forum di Davos, Swiss, Selasa (21/1/2020).

Luhut mengatakan Indonesia sebagai keajaiban modal alam dunia. Hal itu merujuk kepada hutan hujan Indonesia yang bisa menyerap emisi karbon dunia.

Baca juga: Sudah Ada BKPM, Mengapa Luhut Sibuk Urus Investasi?

“Oleh karenanya, kami mengundang Anda untuk bekerja bersama kami untuk mengembangkan mekanisme pendanaan karbon yang kuat untuk melindungi habitat berharga yang tak tergantikan ini," kata Luhut.

 

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah mengumumkan moratorium pembukaan hutan hujan primer yang telah menyebabkan pengurangan signifikan dalam deforestasi hutan.

Luhut mengatakan Indonesia berkomitmen dalam hal pengurangan sebesar 29 persen emisi gas rumah kaca pada 2030. Caranya melalui pengelolaan lahan dan kehutanan, pengembangan dan konservasi energi, dan pengelolaan limbah.

Baca juga: Apa Kabar Meikarta? Begini Perkembangan Puluhan Towernya

Pasalnya, Indonesia merupakan rumah bagi hutan hujan bumi. Selain itu 60 juta orang bergantung langsung pada ekosistem alami tersebut.

"Oleh karenanya kita harus menemukan cara untuk menyediakan mata pencaharian, sementara kita menghargai dan melestarikan jasa ekosistem hutan dan laut,” ucapnya.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Diantaranya dengan melakukan penerbitan obligasi penggunaan lahan berkelanjutan pertama di dunia pada tahun 2018, dengan nilai cukup fantastis yaitu 95 juta dollar AS.

Baca juga: Edhy Prabowo Jadi Cabut Larangan Cantrang Era Susi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com