Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPH Migas Sebut Biang Kerok Gas Industri Mahal Justru di Level Hulu

Kompas.com - 12/02/2020, 19:14 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan, komposisi utama pembentuk harga gas untuk industri berada di proses produksi atau level hulu.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, harga gas industri yang dinilai masih mahal saat ini diakibatkan tingginya harga gas di level hulu. Padahal, harga gas di level ini berkontribusi hingga 70 persen dari total harga gas industri.

"Justru masalahnya di hulu itu kan ada strukturnya 70 persen di hulu. Justru yang kedua masalahnya distribusi sama niaga," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Penurunan Harga Gas Industri Diharap Tak Matikan Industri Mid Stream Gas

Berdasarkan data yang dimiliki BPH Migas, harga gas di level hulu berada di rentang 3,40 hingga 8,24 dollar AS per juta british thermal unit (million british thermal unit/MMBTU).

Kemudian biaya distribusi memberikan sumbangsih sebesar 0,2 sampai 2 dollar AS per MMBTU dan biaya niaga 0,24 sampai 0,58 dollar AS per MMBTU untuk total harga gas industri.

Pria yang akrab disapa Ifan itu menegaskan bahwa biaya transmisi yang kewenangannya berada di bawahnya langsung sudah rendah. Dimana rentang biaya transmis sebesar 0,02 hingga 1,55 dollar AS per MMBTU.

"Tarif pengangkutan atau transmisi rata-rata 0,35 dollar AS (per MMBTU), sudah sangat efisien," katanya.

Baca juga: Mulan Jameela Bersuara soal Perpres Harga Gas, Dirut PGN Menjawab

Oleh karenanya, Ifan menekankan bahwa apabila harga gas industri ingin ditekan, maka perlu ada pemangkasan biaya baik di level hulu, distribusi, maupun niaga.

"Jadi poinnya harga gas bisa diturunkan justru di hulu mesti signifikan dipotong government, take-nya. Yang kedua di distribusi sama niaga," tuturnya.

Berbeda dengan Ifan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto sebelumnya sempat mengatakan, harga gas di hulu atau level upstream level upstream masih relatif rendah. Rata-rata harga gas mencapai 5,4 dollar AS MMBTU.

"Ini tentu saja bervariasi. Kalau onshore sekitar 4 dollar AS (per MMBTU). Kemudian yang di offshore agak lebih tinggi sedikit," ujarnya, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (8/1/2020).

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Komponen Biaya Pendongkrak Harga Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com