Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gasifikasi 52 Pembangkit, PGN Siapkan Infrastruktur 2,5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 02/03/2020, 11:38 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan menyediakan infrastruktur gas alam cair (LNG) dengan biaya investasi diperlukan mencapai 2,5 Dollar AS.

Penyediaan infrastruktur itu dalam rangka melaksanakan mandat Pertamina untuk gasifikasi 52 pembangkit listrik PLN guna mendukung kelistrikan nasional.

“PGN grup telah mengembangkan small scale LNG yang bisa digunakan untuk memasok permintaan kelistrikan,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, Minggu (1/3/2020) dalam keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan, target pelaksanaan Keputusan Menteri (Kepmen) diharapkan selesai dalam waktu dua tahun.

PGN juga yakin dapat membantu pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan mengefisienkan produksi listrik.

Baca juga: Kebutuhan Gas Jatim Meningkat, PGN Perpanjang Kerja Sama dengan Ophir

Sesuai Kepmen 13/2020, total kapasitas pembangkit yang akan dicapai sebesar 1697 Megawatt (MW) dengan indikatif volume gas sebesar 167 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).

Mandat tersebut sesuai dengan Heads of Agreement (HoA) antara Pertamina dan PLN yang ditandatangani Kamis (27/2/2020) lalu.

Isi HoA adalah, Pertamina menugaskan PGN sebagai subholding gas untuk penyediaan pasokan dan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik PLN. Hal ini mulai berjalan efektif mulai Februari 2020.

Tahap pelaksanaan Kepmen

Ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk pelaksanaan Kepmen tersebut. Untuk wilayah seperti Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Papua Utara, Sulawesi, dan Maluku, saat ini sudah masuk tahap advance.

“Pembangkit dalam tahap konstruksi, komisioning,dan beroperasi,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar.

Ia melanjutkan tahap lainnya adalah quick win yang ditargetkan terwujud pada 2020 untuk untuk Krueng Raya, Nias, Tanjung Selor (Kalimantan Timur), Gilimanuk, Sorong, dan Jayapura.

Tahapan itu menggunakan ISO Tank guna memenuhi kapasitas pembangkit sebesar 588 MW dengan indikatif volume sebesar 49,12 BBTUD.

Baca juga: Kembangkan Bisnis LNG di Pasar Global, PGN Gandeng Perusahaan China

Sementara itu, untuk wilayah Maluku Utara dan Papua Selatan, saat ini tengah masuk fase kajian bersama PLN.

Adapun Peran Pertamina melalui PGN Grup dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur LNG menjadi makin kuat dengan adanya Kepmen 13/2020.

Beberapa infrastruktur LNG itu, seperti portofolio Pertamina Grup di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung, FSRU Jawa Barat, Arun dan Bontang.

Selain itu, ada pula Terminal LNG Teluk Lamong di Jawa Timur saat ini sedang dalam proses penyelesaian yang ditargetkan dapat menjaga ketahanan pasokan gas.

Baca juga: Pasokan Gas PGN ke RU Balongan Beri Manfaat Pertamina Rp 57 Dollar AS

Ke depan, PGN akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder agar dapat menjaga ketahanan energi domestik serta membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan ekonomi nasional yang tengah terdampak kondisi global.

“Semoga langkah strategis ini dapat memperkuat peran subholding gas dalam melayani kebutuhan gas bumi seluruh sektor dan mewujudkan mimpi Indonesia untuk mencapai bauran energi nasional,” kata Syahrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com