JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya menekan dampak virus Corona bagi perekonomian. Salah satunya adalah membebaskan pajak penghasilan untuk karyawan yang bergaji hingga Rp 16 juta per bulan.
Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Jumat (13/3/2020). Sementara itu berita lain yang juga terpopuler adalah soal amblasnya harta orang terkaya karena anjloknya harga saham.
Berikut adalah daftar berita terpopuler sepanjang hari kemarin:
Pemerintah secara resmi mengumumkan bakal menanggung Pajak Penghasilan ( PPh) pasal 21 atau pajak gaji karyawan dalam waktu enam bulan.
Adapun langkah tersebut merupakan bagian dari paket stimulus kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meredam dampak virus corona terhadap perlambatan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati pun menjelaskan, pemerintah bakal menanggung 100 persen PPh pasal 21 pekerja dengan pendapatan sampai dengan Rp 200 juta per tahun.
Artinya, pekerja dengan pendapatan hingga Rp 16 juta per bulan bakal digratiskan pajak gaji karyawannya. Selngkapnya silakan baca di sini.
Saat wawancara kerja atau interview, pelamar kerja harus siap menjawab setiap pertanyaan yang diajukan HRD maupun user.
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan, bahkan menyiratkan jebakan, yaitu "Kenapa kita harus menerima Anda?".
Pelamar kerja harus berhati-hati menjawab pertanyaan yang dilontarkan pewawancara itu. Tak sedikit pelamar yang jawabannya dianggap HRD kurang tepat, sehingga akhirnya tak diloloskan ke tahapan selanjutnya.
Lantas, bagaimana kiat menjawab pertanyaan "Kenapa Anda harus dipertimbangkan?"
Pakar Career Development Audi Lumbantoruan mengatakan, pertanyaan seberapa layak pelamar kerja bisa diterima perusahaan memang jadi pertanyaan yang umum ditanyakan HRD. Namun terkadang banyak yang jawabannya mengambang dan membuat kesan negatif si pelamar. Selengkapnya silakan baca di sini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja melantik pejabat eselon II dan III di jajaran kementerian keuangan.
Di dalam paparannya, Bendahara Negara mengatakan. kondisi keuangan negara saat ini sedang dalam kondisi menantang. Dengan demikian, dia berharap pejabat-pejabat yang baru saja dilantik bisa segera menyesuaikan diri dan bekerja untuk mengurangi dampak negatif virus corona terhadap kondisi keuangan negara.
Sri Mulyani pun mengatakan jajaran Kementerian Keuangan tidak seharusnya ikut panik dalam menghadapi wabah virus corona yang sudah tersebar di lebih 100 negara di dunia. Selengkapnya silakan baca di sini.