Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, AS Catat Defisit Anggaran di April Sebesar 738 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 14/05/2020, 03:56 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - AS resmi melaporkan rekor defisit anggaran pada bulan April sebesar 738 miliar dollar AS akibat banyaknya pengeluaran yang dibelanjakan pemerintah negara tersebut untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Mengutip dari Reuters, Kamis (14/5/2020), Departemen Keuangan AS mengatakan defisit anggaran di bulan April ini diakibatkan banyaknya pengeluaran pemerintah dan menyusutnya pendapatan akibat pandemi. Sebelumnya adapun defisit anggaran mencapai 235 miliar dollar AS pada bulan Februari 2020.

"Benar-benar mencolok, yang saya pikir tidak akan pernah terjadi," ujar Pejabat Senior Departemen Keuangan AS kepada wartawan mengutip Reuters.

Baca juga: Defisit Anggaran 2021 Dipatok 4,17 Persen terhadap PDB

Defisit fiskal tahun ke tahun melonjak menjadi 1,48 triliun dollar AS dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai 531 miliar dollar AS. Angka ini melampaui rekor defisit bulanan sebelumnya yaitu 870 miliar dollar pada April 2011.

Pemerintah AS sudah mengeluarkan beberapa paket penyelematan akibat Covid-19. Kongres AS juga sudah menyetujui paket penyelamatan sebesar 2,3 triliun dollar AS untuk menangani krisis pada tanggal 27 Maret yang lalu dan akan terus bertambah hingga menjadi sekitar 3 triliun dollar AS.

April merupakan bulan pertama beberapa program stimulus mulai dibayarkan. Sekitar 600 miliar dollar AS akan kembali dikeluarkan pada bulan tersebut untuk bantuan mengatasi pandemi. Sementara itu, penerimaan terpangkas sekitar 300 miliar dollar AS akibat krisis.

Biasanya Surplus

Biasanya Departemen Keuangan AS mulai membukukan surplus karena pembayaran pajak akan jatuh tempo pada 15 April. Namun akibat pandemi hal itu ditunda menjadi 15 Juli mendatang.

Alasan utama dilakukan pengurangan penerimaan adalah penangguhan pajak individu dan bisnis tertentu sejak April. Serta perubahan undang-undang perpajakan yang disahkan dalam undang-undang, baru-baru ini.

Lebih dari 33 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran sejak 21 Maret akibat pandemi yang berkepanjangan.

Sementara pada bulan yang sama, penerimaan mencapai 242 miliar dollar AS, turun 55 persen dari tahun sebelumnya, sementara jika dibandingkan dengan pengeluaran naik 161 persen menjadi 980 miliar dollar AS.

Menurut data Departemen Keuangan AS sekitar 283 miliar dollar AS dalam pajak penghasilan individu yang tidak dipotong akan dibayarkan pada bulan April 2019. Sementara penerimaan pajak yang ditahan dari gaji pekerja, yang berjumlah 114 miliar dollar AS pada bulan April 2019 berkurang tahun ini akibat lonjakan pengangguran.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com