Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Akan Batasi Nasabah yang Boleh Beli Asuransi PAYDI

Kompas.com - 02/11/2020, 19:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku akan membatasi segmentasi nasabah yang boleh membeli produk asuransi berbalut investasi (PAYDI).

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, Riswinandi mengatakan, pembatasan pembeli dilakukan karena minimnya pemahaman pemegang polis atas asuransi dengan investasi itu.

"Yang lebih penting dan perlu dilakukan diskusi yang berulang bahwa kita akan membatasi siapa yang bisa beli asuransi PAYDI ini. Karena memang asuransi PAYDI ini kaitannya dengan investasi, sedangkan asuransi itu kan lebih besar ke proteksi seharusnya," kata Riswinandi dalam konferensi pers Perkembangan Sektor Jasa Keuangan, Senin (2/11/2020).

Baca juga: OJK Minta Perusahaan Asuransi Waspadai Lonjakan Premi Asuransi Kredit

Riswinandi menuturkan, diskusi itu perlu dilakukan sebelum diterbitkannya surat edaran (SE) mengenai investasi berbalut investasi oleh OJK. Nantinya dalam SE, OJK akan memperdalam pengaturan kepada perusahaan asuransi yang memasarkan PAYDI.

Aturan tersebut berisi ketentuan modal, kesiapan infrastruktur perusahaan asuransi termasuk harus memiliki aktuaris dan wakil manager investasi, rencana perusahaan saat menginvestasikan asuransi, cara melakukan penjualan, dan pelaporan kepada pemilik polis.

Riswinandi bilang, pengaturan dan penerbitan SE perlu hati-hati lantasan asuransi tersebut merupakan instrumen yang menghimpun dana masyarakat melalui premi dan investasi.

"Terkait investasi (PAYDI) kita betul-betul sangat hati-hati. SE penyusunan produk asuransi sekarang sedang dalam proses. Secara POJK ini sudah lama diterbitkan untuk bisa jual PAYDI di asuransi umum, tapi SE-nya yang belum (terbit)," papar Riswinandi.

Apabila ketentuan sudah disepakati, tentu SE dan aturannya akan segera diterbitkan. Pihaknya akan menyesuaikan produk dengan keadaan maupun pola di Indonesia mengingat banyak masyarakat yang belum paham betul mengenai produk ini.

"Banyak sekali case yang terjadi pemahaman dari sisi pembeli polis tidak terlalu menguasai terkait investasi ini. Apabila disepakati, tentu akan cepat diterbitkan aturannya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com