Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Digital Dinilai Bisa Menekan Potensi Korupsi

Kompas.com - 26/01/2021, 16:26 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Senior INDEF Aviliani mengatakan, transaksi pembayaran secara digital bisa membuat tingkat korupsi di Indonesia berkurang.

Sebab, menurut dia, di dalam prosesnya, semua transaksi bisa tercatat sistematis dan dapat dipercaya di mana saja.

"Ini bisa mengurangi korupsi yang cukup signifikan, karena ini transaksinya bisa ditrusting," ujar Aviliani saat jumpa pers virtual: Inovasi Berbasis Teknologi dan Prediksi Tren Perjalanan Traveloka 2021 yang disiarkan secara virtual, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Bank DKI Sediakan Pembayaran Digital untuk Donasi ke PMI

Aviliani mencontohkan, ada salah satu negara yang sudah menerapkan pembayaran digitalisasi.

Saat ini, di negara tersebut, tingkat korupsinya terus menurun.

"Jadi saya kira ini salah satu hal yang perlu dipertimbangkan," ucap dia.

Selain itu, Aviliani juga menilai penggunaan alat pembayaran menggunakan metode pembayaran digital atau cashless sudah sangat berkembang.

Apalagi, kata dia, saat ini sudah semakin banyak jumlah penggunanya dan perangkat pendukungnya sudah tersebar di mana-mana.

Baca juga: Aplikasi Pembayaran Digital KasPro Luncurkan Fitur Investasi Emas

Selain bisa mengurangi tingkat korupsi, pembayaran melalui digital juga dipercaya bisa mengurangi cost untuk mencetak uang.

Menurut dia, pemerintah pun tidak perlu lagi menggelontorkan biaya tambahan untuk proses produksi ataupun membeli kertas untuk dicetak.

Aviliani juga menyarankan kepada pemerintah untuk terus melakukan literasi keuangan.

Walaupun, menurut dia, literasi keuangan di Indonesia sudah cukup sukses, tetapi sosialisasinya masih harus terus digenjot dan lebih diarahkan kepada hal digitalisasinya.

"Handphone (HP) mereka bisa digunakan untuk bertransaksi dan ini harus diperluas lagi, karena masih banyak literasi keuangan yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Tapi sosialisasinya yang arahnya lebih ke digitalisasi," jelas Aviliani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com