Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Utang BUMN Karya Membengkak versi Said Didu

Kompas.com - 09/04/2021, 18:36 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya atau konstruksi tengah menjadi sorotan dan disebut sudah memasuki kategori lampu merah.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN mengatakan, salah satu penyebab utama terjadinya pembengkakan utang BUMN karya ialah adanya perubahan model bisnis dari perusahaan pelat merah itu.

Menurutnya, BUMN karya tidak lagi hanya fokus terhadap pembangunan, tetapi juga bergerak dalam pengelolaan atau investasi.

Baca juga: Holding BUMN Ultra Mikro Dinilai Tidak Tepat

"Sehingga banyak sekali kita lihat pembangungan apartemen, jalan tol, bandara, segala macem perusahaan jasa konstrsuksi semua menjadi pemilik saham. Sementara keahlian mereka untuk mengelola properti tidak ada," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (9/4/2021).

Kemudian, Said Didu menyoroti penugasan proyek yang dinilai tidak layak kepada BUMN karya. Dengan adanya penugasan ini, perusahaan pelat merah seharusnya mendapatkan penanaman modal negara (PMN) sebagai bentuk kompensasi.

"Tahun 2017 (PMN) itu tidak diberikan lagi, akhirnya BUMN konstruksi untuk melanjutkan proyek yang ditugaskan pemerintah secara ekonomi itu mencari utang," katanya.

Said memastikan, penarikan utang tersebut akan merugikan BUMN karya. Pasalnya, dengan bunga kredit yang tinggi, BUMN karya tidak mendapatkan keuntungan besar dari proyek yang tidak layak.

"Saya yakin betul karena net margin rata-rata konstruksi hanya sekitar 4 persen, maka kalau dia mengambil utang yang bunganya 11 persen, 12 persen, maka dipastikan akan rugi karena net marginnya rendah sekali," ucapnya.

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru BUMN Virama Karya untuk Lulusan S1

PT Waskita Karya (Persero) adalah salah satu contoh perusahaan pelat merah konstruksi yang tengah berada dalam kondisi sulit keuanganya. Perusahaan baru saja mencatat rugi, sementara di sisi lain utang makin menggunung.

Emiten berkode WSKT ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 16,19 triliun di sepanjang 2020. Jumlah tersebut turun 48,42 persen dari realisasi di 2019 yang capai Rp 31,39 triliun.

Per akhir 2020, Waskita Karya tercatat memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 89,01 triliun. Liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yaitu mencapai Rp 48,24 triliun. Sementara itu jumlah ekuitas WSKT tercatat sebesar Rp 16,58 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com