Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Wajib Lakukan Ini agar Bisnis Tak Cepat Tamat

Kompas.com - 31/07/2021, 18:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Bagi karyawan yang punya gaji tetap saja perlu mengatur keuangan agar cukup sebulan, apalagi pengusaha. Mengingat, pendapatan pengusaha tidak pasti.

Mengatur keuangan sangat penting buat pengusaha. Terlebih di masa pandemi sekarang ini. Omzet anjlok, sementara biaya operasional dan non-operasional terus berjalan.

Kalau tidak pintar-pintar mengelola uang, tamatlah riwayat bisnismu. Tentunya kamu tidak mau kan, usaha yang kamu rintis harus berakhir tragis.

Oleh karenanya, kamu harus mengatur keuangan untuk bisnis dengan baik. Berikut caranya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Catat pengeluaran kecil

Ada berbagai pengeluaran yang terjadi ketika menjalankan sebuah bisnis. Mulai dari produksi, gaji karyawan, promosi, pemasaran, biaya listrik dan air, serta masih banyak lainnya.

Pengusaha yang baik tidak hanya fokus pada pengeluaran besar saja. Kamu juga harus memperhatikan dan mencatat seluruh pengeluaran kecil.

Jika pengeluaran kecil diabaikan dan berlangsung dalam jangka panjang, akumulasi atau totalnya akan besar. Hal ini dapat memberi dampak besar bagi keuangan perusahaan.

Sebagai contoh, biaya air minum untuk karyawan. Sehari habis satu galon air minum sebesar Rp 20.000. Kelihatannya receh, tetapi kalau dihitung sebulan Rp 600.000.

Setahun Rp 7,3 juta. Dalam lima tahun, totalnya Rp 36,5 juta. Bila tidak dicatat, kamu tidak akan pernah tahu ke mana larinya uang sebesar itu.

2. Hargai uang receh

Dalam bisnis, setiap rupiah sangat berharga. Tidak akan pernah ada Rp 100.000 tanpa 500 perak. Jadi, jangan disia-siakan.

Setelah transaksi, ada kembalian uang receh, entah itu Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 100 sekalipun, jangan dibuang. Kamu bisa mengumpulkannya. Itung-itung menabung.

Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Kalau dikumpulkan, uang receh bisa banyak. Jutaan, bahkan puluhan juta rupiah.

Kalau kepepet, kamu dapat menggunakan tabungan uang receh untuk membiayai kebutuhan bisnis. Uang receh pasti akan bermanfaat di kemudian hari, jadi jangan diabaikan.

3. Buat laporan keuangan

Laporan keuangan dalam bisnis merupakan hal penting yang tidak boleh disepelekan. Adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Bisa tiga bulan sekali, atau tahunan.

Dalam laporan keuangan biasanya ada aktiva (aset lancar dan tidak lancar), pasiva (liabilitas dan ekuitas). Sedangkan total aset adalah liabilitas ditambah ekuitas.
Sayangnya, banyak pengusaha tidak membuat laporan keuangan. Alasannya ribet, susah, cuma usaha kecil sehingga tidak perlu laporan keuangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com