Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM: Pelaku UMKM Masih Didominasi Perempuan

Kompas.com - 22/12/2021, 16:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Arif Rahman Hakim mengatakan, sebagian besar pelaku UMKM didominasi oleh perempuan dengan persentase sebesar 64,5 persen.

"Ini menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia adalah kaum yang berdaya dan berperan sangat penting untuk perekonomian dirinya, keluarga, bahkan untuk masyarakat," kata Arif Rahman dalam webinar bertajuk "Peran Perempuan/Ibu dalam Memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia" yang dikutip dari Antara, Rabu (22/12/2021).

Dia menambahkan, sampai saat ini UMKM Indonesia masih mendominasi struktur perekonomian dengan sekitar 99,9 persen, sementara usaha besar hanya 0,01 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Negara yang Dipimpin Perempuan Kondisinya Lebih Baik Saat Covid-19

Jika dilihat dari jumlahnya, ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi melebihi 61 persen terhadap PDB nasional, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan kontribusi terhadap ekspor sebesar 14 persen.

Arif Rahman menuturkan, para perempuan juga menorehkan semangat berorganisasi, berkolaborasi dalam wadah koperasi dengan tercermin dari cukup besarnya koperasi wanita aktif, yaitu 11.199 koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang secara nasional.

Koperasi wanita tersebut secara kumulatif dapat menghimpun modal usaha lebih dari Rp2 triliun dengan volume usaha mencapai Rp2,4 triliun dan mampu menyerap anggota sebanyak 663 ribu wanita.

"Besarnya dominasi perempuan sebagai pelaku UMKM, dan besarnya semangat perempuan berhimpun dalam wadah koperasi menunjukkan bahwa perempuan mampu sejajar dengan kaum laki-laki untuk turut serta memajukan perekonomian bangsa dan negara," kata Arif Rahman.

Dia menegaskan bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa dan tidak dapat terpisahkan dari upaya memajukan peradaban di Indonesia. Menurut Arif Rahman, potensi yang luar biasa tersebut perlu didorong bersama untuk semakin maju lagi dalam perencanaan program tingkat pemerintah pusat maupun daerah dengan mengarusutamakan gender yang tidak boleh terlewatkan.

Baca juga: Sri Mulyani: Dampak Pandemi Lebih Besar Menghantam Perempuan

"Perspektif gender jadi bagian penting agar intervensi program pemerintah tidak mengesampingkan perempuan hanya sebagai penerima manfaat program saja, namun memandang perempuan sebagai agen atau pemeran krusial untuk memajukan perekonomian, sosial, dan budaya," kata Arif Rahman.

Arif Rahman menyebutkan bahwa Kemenkop UKM mempunyai empat strategi transformasi dalam upaya penguatan kewirausahaan UMKM dan koperasi. Strategi tersebut antara lain transformasi usaha informal ke formal, transformasi dalam rantai pasok, modernisasi koperasi, dan pertumbuhan wirausaha produktif.

Keempat strategi tersebut didorong oleh satu strategi khusus yakni transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi.

Dia menekankan segala bentuk program pemerintah baik peningkatan kapasitas SDM, pelatihan, pendampingan, fasilitasi akses pembiayaan, fasilitasi bantuan hukum, dan lain sebagainya selalu diperuntukkan bagi siapapun yang memiliki keinginan untuk mau berkembang bersama.

"Oleh karena itu kami menghimbau untuk semua seluruh wanita khususnya para ibu untuk terus menumbuhkan semangat berwirausaha agar memperoleh kehidupan yang lebih baik. Sekali lagi saya ucapkan selamat Hari Ibu untuk semua ibu dan calon ibu di Indonesia. Perempuan berdaya, perekonomian berjaya," katanya. (Aditya Ramadhan)

Baca juga: Pesan Sri Mulyani di Hari Ibu: Perbanyak Peran Perempuan Saat Ambil Keputusan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com