Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony Blair Gabung International Advocacy Caucus B20 Indonesia, Ini Tujuannya

Kompas.com - 13/02/2022, 19:36 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Global Health Security Consortium (GHSC) meluncurkan kerjasama untuk mendukung agenda advokasi global health and life sciences dari B20 Indonesia.

GHSC menyatukan keahlian politik, sains dan medis dari tiga organisasi terkemuka dunia yaitu Tony Blair Institute for Global Change, Lawrence J Ellison Institute for Transformative Medicine, dan kelompok periset dari University of Oxford.

Business 20 (B20) adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Tahun ini, Indonesia mengambil alih Kepresidenan G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT Pemimpin G20, dengan tema “Recover Together, Recover Stronger".

Baca juga: Mengenal Negara Anggota G20 dari Perekonomiannya

Sir Tony Blair bergabung dengan International Advocacy Caucus B20 Indonesia dan di bawah kepemimpinannya, GHSC akan membantu membentuk rekomendasi kebijakan yang berfokus pada kesehatan masyarakat global untuk mendukung pemulihan ekonomi dan kesiapsiagaan pandemi di masa depan.

Kolaborasi antara B20 dan GHSC ini dilaksanakan melalui dukungan strategis dari Bakrie Center Foundation, Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Equatorise.

“Saya senang Indonesia menjadi presidensi dari G20 tahun ini dan saya percaya tidak ada negara yang lebih baik untuk memimpin dunia pada tahun 2022. Global Health Security Consortium akan mendukung Indonesia untuk membentuk Global Health Alliance, termasuk memungkinkan B20 untuk mengumpulkan berbagai industri, serta para pemikir terbaik, untuk mengubah deklarasi Bali pada bulan November dari teori menjadi praktik," ujar Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change Sir Tony Blair dikutip dalam siaran pers, Minggu (13/2/2022).

Sementara itu, Founding Director dari Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine David Agus menilai, dunia membutuhkan solusi berkelanjutan untuk membangun keamanan kesehatan global.

"Kemitraan GHSC dengan B20 akan membantu mengarahkan investasi dan kebijakan sains untuk memastikan kita tidak akan pernah mengalami pandemi global skala ini lagi," kata David Agus.

Regius Professor of Medicine dari Universitas Oxford Sir John Bell mengamininya. Dia mengatakan, kerja sama dengan kepemimpinan B20, KADIN dan BCF, dinilai dapat membawa Indonesia keluar dari pandemi ini dengan legacy yang bersifat positif bagi dunia.

"Kerjasama ini bukan hanya meningkatkan kesehatan setiap orang dewasa di planet ini, tetapi juga menempatkan infrastruktur yang tangguh terhadap sains di negara berkembang untuk melindungi kita dari pandemi di masa depan. Indonesia ditempatkan dengan baik untuk memimpin legacy ini," ungkapnya.

Ketua B20 Indonesia sekaligus Wakil Ketua Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi & Hubungan Internasional Shinta Kamdani, menyambut baik Sir Tony Blair menjadi anggota IAC B20 Indonesia.

Dia menilai, di bawah kepemimpinannya, Global Health Security Consortium akan menjadi mitra strategis yang kuat bagi B20 Indonesia dalam menyiapkan rekomendasi kebijakan yang bersifat konkret kepada Presidensi G20 Indonesia yang akan meningkatkan arsitektur kesehatan global dan memajukan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif.

"Saya juga berharap kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya kepada komunitas bisnis global dengan membuka jalan menuju kerja sama internasional yang lebih baik di bidang kesehatan global dan memanfaatkan peluang pasca-Covid untuk menjadi pusat investasi dan penelitian di bidang sains," kata Shinta.

Baca juga: Mengenal Presidensi G20 Indonesia dan 3 Isu Prioritasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com