JAKARTA, KOMPAS.com – Tunjangan Hari Raya atau THR bisa saja menjadi pendapatan tambahan pada waktu tertentu. Di saat lebaran, THR banyak dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif setahun sekali, namun tentunya untuk mewujudkan stabilisasi keuangan, pengeluaran yang terlalu boros di hari lebaran tentunya tidak baik.
Nah, untuk itu uang THR bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna, seperti investasi misalnya. Dengan berinvestasi, tentunya akan membantu mempercepat kemandirian finansial Anda. Namun demikian, ada baiknya untuk cerdas memilih investasi, mengingat belakangan ada banyak investasi–investasi bodong bermunculan.
Baca juga: DKI Jakarta Urutan Terbanyak Laporan Pembayaran THR 2022, dari Total 5.148 Aduan
Anda bisa berinvestasi melalui saham, emas, reksa dana, hingga yang saat ini sedang trend, aset kripto. Tidak ada investasi yang zero risk, Anda tetap perlu berhati–hati sebelum berinvestasi. Yakni, dengan memastikan platform investasinya adalah legal dan diawasi oleh otoritas.
“Pastikan bahwa aplikasi atau platform yang digunakan telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo),” tutur Head of Growth Zipmex Indonesia, Siska Lestari.
Baca juga: Jelang Lebaran, Pencairan THR PNS Sudah Capai 99,92 Persen
Lalu, bagaimana cara memanfaatkan THR lebaran untuk berinvestasi di tengah ramainya platform investasi ilegal saat ini? Simak lima tips berikut:
1. Niat
Satu hal penting ketika Anda memiliki dana berlebih, dan berinvestasi untuk masa depan, adalah niat yang besar untuk menyimpang dana Anda, baik melalui tabungan atau investasi. Selain akan sangat berguna untuk masa depan, menabung atau investasi juga dapat mencegah Anda untuk berperilaku konsumtif dengan membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
“Mulai menabung sekecil apa pun, sangat berarti untuk dapat membentuk kebiasaan baik di masa depan,” ujar Siska dalam siaran pers, Minggu (1/5/2022).
Baca juga: 4 Tips Bijak Kelola THR agar Lebaran Makin Bermakna
2. Dana darurat
Memiliki pendapatan untuk investasi, tentunya juga perlu dana yang likuid untuk mempersiapkan kondisi – kondisi yang terjadi secara tiba – tiba melalui alokasi dana darurat. Nantinya, dana darurat bisa digunakan, mana kala Anda mengalami PHK tiba – tiba, jatuh sakit, dan kebutuhan mendadak lainnya.
“Dana darurat merupakan salah satu bagian dalam perencanaan keuangan yang wajib dimiliki, karena dapat mencegah Anda memiliki hutang, menutupi biaya mendesak, bahkan dapat menjadi dana untuk masa depan,” ujar Siska.
Baca juga: THR & Konsumtif